Ganjar: Kami Tolak Semua Intimidasi-Penindasan yang Khianati Semangat Reformasi

27 Maret 2024 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan pembukaan pokok-pokok permohonan pada sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menyampaikan pembukaan pokok-pokok permohonan pada sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ganjar Pranowo selaku principal dalam gugatan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) menyebut pihaknya berusaha menolak segala bentuk intimidasi yang dilakukan pemerintah untuk memenangkan paslon tertentu di pilpres 2024. Ganjar mengatakan aparat keamanan digunakan untuk kepentingan politik.
ADVERTISEMENT
"Saat pemerintah menggunakan segala sumber negara untuk mendukung kandidat tertentu, saat aparat keamanan digunakan untuk membela kepentingan politik pribadi, maka saat itulah bagi kita untuk bersikap tegas bahwa kita menolak semua bentuk intimidasi dan penindasan," kata Ganjar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).
Ganjar menegaskan pihaknya menolak segala bentuk demokrasi saat orde baru. Dia tak ingin praktik intimidasi terus terjadi di masa reformasi.
Suasana sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"79 tahun lalu para bapak bangsa memproklamasikan kemerdekaan negara kita dengan keyakinan bahwa menjadi bangsa merdeka adalah jalan untuk mewujudkan semua bentuk kebaikan bagi kehidupan seluruh warga di negeri kepulauan ini," tambah eks Gubernur Jateng itu.
Dia pun mengaku prihatin saat ini ada pihak yang mulai mempermainkan reformasi demi kepentingan pribadi dan golongan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita berada dalam keprihatinan besar, semua kepala yang berpikir kritis di antara kita yang peduli pada kehidupan negara dan bangsa yang bermartabat sedang mempertanyakan apakah negara ini bisa setia pada cita-cita luhur yang melandasi kelahirannya," tutup Ganjar.