Ganjar Berang, Siswi SMKN di Rembang Ngaku Ditarik Infak Rp 300 Ribu

11 Juli 2023 18:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan SMK Arrohmaniyah yang terletak di Desa Kanoman, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang pada Senin (10/7) siang.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan SMK Arrohmaniyah yang terletak di Desa Kanoman, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang pada Senin (10/7) siang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berang mengetahui salah satu SMK Negeri di Kabupaten Rembang melakukan pungutan berdalih "infak" kepada siswanya. Ganjar menegaskan akan langsung memproses hal itu.
ADVERTISEMENT
Kasus 'infak' itu diketahui Ganjar saat berdialog dengan salah satu siswa dalam acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7). Dialog itu kemudian diunggah oleh Ganjar di akun instagramnya.
"Saya asal sekolah dari SMKN 1 Sale," ucap pelajar berkerudung itu.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meninjau pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) yang berada di Desa Kunir, Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang pada Senin (10/7) siang. Foto: Dok. Istimewa
Siswi itu mengatakan dirinya diminta membayar uang gedung atau infak saat Ganjar bertanya apakah sekolahnya bayar.
"Bayar untuk uang gedung," jawab siswi itu lagi.
"Hah? SMK Negeri?" tanya Ganjar.
"Infak," ucap siswi itu lagi.
Siswi itu kemudian menyebut, setiap tahunnya ia diminta membayar infak dengan jumlah yang berbeda-beda. Terakhir itu membayar Rp 300.000.
"Ini ciri-ciri kepala sekolahe bar iki masalah karo gubernure. Ini 'kreativitas sekolah'. Sudah kita larang. Tidak boleh ada pungutan, ngeyel. 'Oh ini bukan pungutan, Pak Gubernur, infak'. Saya pastikan suruh kembalikan. Kalau tidak, kepala sekolahnya yang suruh berhenti jadi kepala sekolah," tegas Ganjar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan SMK Arrohmaniyah yang terletak di Desa Kanoman, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang pada Senin (10/7) siang. Foto: Dok. Istimewa
Ganjar mengaku senang dengan keberanian siswi tersebut. Ia akan menindaklanjuti kasus pungli ini secepatnya. Ia tak ingin ada lagi sekolah SMA/SMK Negeri yang memungut biaya apa pun terhadap siswa.
ADVERTISEMENT
"Oiya ini ketahuan jadi saya seneng sekali ada siswa yang mau mengaku. Bayar ndak sekolahnya, sekolah mengatakan tidak. Beli seragam iya, it's ok. Tapi yang satu bayar nggak? Ndak, tapi bayar gedung, mosok bayar? Infak, Pak. Jadi kelakuan sekolah yang mengatasnamakan atau mengganti dengan istilah lain. Pungutan enggak, bayar enggak, diganti infak. Sama saja. Nanti saya selesaikan, langsung tak telepon habis ini," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Selasa (11/7).
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah, menyebut, kepala sekolah SMK tersebut sedang dalam pemeriksaan atas pungutan tersebut.
"Ya (diperiksa), saat ini kami sedang melakukan BAP pada KS [kepala sekolah]-nya," kata Uswatun.