FUI Ajak Subuh Berjemaah dan Targetkan Tiap TPS Dijaga 210 Jemaah

28 Maret 2019 17:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen FUI, Muhammad al Khaththath, di acara jelang peluncuran Apel Siaga 313 yang bakal digelar di KPU dan KPUD, pada Minggu (31/3) mendatang. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen FUI, Muhammad al Khaththath, di acara jelang peluncuran Apel Siaga 313 yang bakal digelar di KPU dan KPUD, pada Minggu (31/3) mendatang. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Forum Umat Islam (FUI) meluncurkan program Subuh Akbar Indonesia (SAI). Program tersebut merupakan aksi salat Subuh berjemaah pada hari pencoblosan, 17 April 2019. Usai salat Subuh, jemaah yang diserukan mengenakan baju putih, bergerak memutihkan TPS untuk mengawal jalannya pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
“Kita akan kawal sampai tanggal 17. Itulah kenapa kita adakan Subuh Akbar Indonesia, putihkan TPS. Itu dalam rangka kawal agar tidak terjadi kecurangan,” ujar Sekjen FUI, Muhammad Al Khaththath, di Aula Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/3).
Dengan adanya gerakan ini, Al Khaththath yang juga Sekjen Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo-Sandi (Kopassandi) ini menargetkan, tiap TPS akan dikawal oleh 210 jemaah, yang terdiri dari 10 orang panitia SAI dan 200 anggota jemaah.
“Yang kawal bukan cuma saksi 2 sampai 3 orang, tapi umat yang punya suara. Kita targetkan satu TPS, 210 orang. 10 panitia dan 200 anggota jemaah umat Islam yang ada di DPT. Berdasarkan fatwa MUI (gunakan hak pilih), bergerak bersama ke TPS, putihkan TPS. Jaga tenteram dan berzikir agar Allah beri keselamatan,” lanjut Ketum Hizbut Tahrir Indonesia periode 2002-2004 ini.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, juga meluncurkan Rabu Putih yaitu imbauan untuk mengenakan baju putih ke TPS.
Menanggapi hal itu, Al Khaththath merasa lebih dahulu meminta umat Islam memutihkan TPS. Jika ada pihak lain yang melakukan hal serupa, tidak menjadi masalah baginya.
“Dari awal kita memang perintahnya putih-putih, silakan lihat di YouTube. Pakai bajunya putih-putih, takbir,” jelasnya.
“Kalau ada dari pihak lain pakai ya monggo, silakan tidak apa-apa. Bagi kita kalau ada dari yang berseberangan dari kita kemudian akan nunjukin juga bagus. Berarti pada hari itu semuanya subuh akbar dan semuanya putih-putih. Berarti umat Islam menang, takbir,” tegasnya.
Program SAI ini sengaja diluncurkan dari jauh hari agar FUI dan semua ormas yang ikut (termasuk Persaudaraan Alumni 212 dan FPI), bisa melakukan simulasi menjelang 17 April. Ia juga menekankan, subuh akbar ini akan digelar tiap Minggu, hingga puncaknya yaitu saat pemilihan.
ADVERTISEMENT
“Nah, latihannya simulasinya itu besok (saat Apel Siaga 313 di KPU, 31 Maret). Simulasi kedua itu insyaallah rencananya 7 April (saat kampanye akbar Prabowo). Kita lagi koordinasi,” lanjutnya.