Foto: Kerusakan Akibat Bentrokan Armenia dan Azerbaijan

8 Oktober 2020 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria terlihat dari jendela sebuah bangunan yang rusak, akibat konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di Stepanakert, Kamis (8/10). Foto: Hayk Baghdasaryan/Photolure via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria terlihat dari jendela sebuah bangunan yang rusak, akibat konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di Stepanakert, Kamis (8/10). Foto: Hayk Baghdasaryan/Photolure via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia kembali bentrok di wilayah Nagorno-Karabakh, pada Kamis (8/10) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Bentrokan tersebut terjadi jelang Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia melakukan pertemuan di Jenewa untuk mencegah perang yang lebih besar di Kaukasus Selatan.
Azerbaijan mengatakan kota Ganja telah dibom pada Kamis (8/10) pagi oleh pasukan Armenia hal ini membuat satu warga sipil telah tewas. Dilaporkan desa-desa lain di dekat Ganja ditembaki oleh pasukan etnis Armenia.
Sebuah rumah yang rusak akibat penembakan selama konflik militer di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di Stepanakert, Kamis (8/10). Foto: Hayk Baghdasaryan/Photolure via REUTERS
Pihak berwenang Azerbaijan melaporkan 30 warga sipil tewas sejak pertempuran terjadi pada 27 September di Nagorno-Karabakh. Mereka juga mengatakan 143 warga sipil terluka tetapi belum mengungkapkan informasi tentang korban pasukan militernya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh yang didukung Armenia mengatakan pada Kamis (8/10), total militer yang meninggal dunia menjadi 350 jiwa sejak pertempuran dengan pasukan Azeri pada 27 September lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua bersama dari The Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) Minsk Group, yakni Prancis, Amerika Serikat (AS), dan Rusia akan melakukan pertemuan menengahi konflik di Nagorno-Karabakh. Mereka berharap dapat membujuk pihak yang bertikai untuk menyetujui gencatan senjata.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.