Ferdy Sambo Akui Minta Kapolres Jaksel Konpers soal Kejadian Duren Tiga

7 Desember 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto (tengah) usai meninjau lokasi kebakaran di Hailai Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11).  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Budhi Herdi Susianto (tengah) usai meninjau lokasi kebakaran di Hailai Ancol, Jakarta Utara, Selasa (5/11). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ferdy Sambo mengakui bahwa dirinya yang menyarankan digelarnya konferensi pers (konpers) terkait peristiwa tembak menembak di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Konpers yang dimaksud kemudian dilakukan oleh Kombes Budhi Herdi Susianto selaku Kapolres Jaksel.
ADVERTISEMENT
Pengakuan Sambo itu disampaikan di depan persidangan usai ditanya oleh hakim terkait skenario kematian Yosua. Sambo bersaksi untuk terdakwa Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
"Kapan di-press-release-kan peristiwa kejadian tanggal 8 (Juli 2022)?" tanya majelis hakim, Rabu (7/12).
"Itu di hari Senin [11 Juli]," jawab Sambo.
"Saudara memerintahkan Kapolres bikin press release?" tanya hakim.
"Bukan memerintahkan, tapi menyarankan ke Kadiv Humas, karena pada saat ekspose pertama itu pernyataan dari humas belum jelas, sehingga saya minta untuk dijelaskan untuk Kapolres saja," jawab Sambo.
"Ngomong ke siapa? Kapolres?" tanya hakim.
"Waktu itu mereka ada di ruang kerja saya semua," jawab Sambo.
Wanita berkaos wajah Sambo (tengah) yang nekat terobos masuk kursi terdakwa pada sidang lanjutan Ferdy Sambo di PN Jaksel, Selasa (29/11/2022). Foto: Hedi/kumparan
Hakim pun menanyakan konsekuensi yang diterima Kapolres Jaksel akibat saran untuk menggelar konpers tersebut.
ADVERTISEMENT
"Akibat Saudara memerintahkan Kapolres, Kapolres ikut dipatsuskan dan demosi?" tanya hakim.
"Iya Yang Mulia," jawab Sambo.
"Hanya karena press release?" tanya hakim lagi.
"Iya Yang Mulia," kata Sambo.
Saat itu, Kombes Budhi menyampaikan pernyataan mengenai kejadian tembak menembak yang menewaskan Yosua. Masih dalam keterangan tersebut, disebutkan bahwa baku tembak karena dipicu pelecehan yang diduga dilakukan Yosua. Namun, hal tersebut bagian dari skenario rekayasa kasus yang disiapkan Sambo.
Belakangan Kombes Budhi dinonaktifkan dari jabatannya. Posisinya itu pun ditempati oleh perwira menengah polri lainnya.
Selain itu, Kombes Budhi juga disanksi ditempatkan di tempat khusus (patsus). Namun, dia tak disanksi secara etik.
Hal tersebut dikarenakan informasi yang Kombes Budhi sampaikan merupakan skenario yang dibuat Sambo untuk menutupi peristiwa pembunuhan Yosua. Sebab faktanya, Yosua dieksekusi oleh Sambo di rumah Duren Tiga, bukan tewas karena tembak menembak dengan Eliezer.
ADVERTISEMENT