Faldo Maldini Sebut Prabowo Tak Akan Menang di MK: Pasti Dicap Cebong

17 Juni 2019 18:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faldo Maldini. Foto: Facebook/@Faldo Maldini
zoom-in-whitePerbesar
Faldo Maldini. Foto: Facebook/@Faldo Maldini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wasekjan PAN Faldo Maldini bikin geger dengan kemunculan videonya di Youtube berjudul "Prabowo-Sandi Tidak Akan Menang Pemilu di MK". kumparan telah mendapat izin Faldo untuk mengutip video itu.
ADVERTISEMENT
Faldo yang juga Jubir BPN Prabowo-Sandi itu di awal video, sudah mengetahui bahwa ia bakal diberi hujatan oleh pendukung Prabowo-Sandi yang akan berkomentar miring soal videonya itu.
"Di video lalu gue bilang pemilu curang dan Pak Prabowo akan kesulitan menang di MK karena enggak punya saksi, karena enggak punya C1. Gua yakin banget lu pasti bilang gue pengkhianat, gua penakut, wah udah jadi cebong," kata Faldo seperti dikutip dalam video itu, Senin (17/6).
Menurut Faldo, secara legal formal dan kuantitatif kekalahan Prabowo-Sandi sekitar 17 juta suara. Untuk membuktikan adanya kecurangan itu, setidaknya harus bisa membuktikan 50% lebih dari 17 juta itu terjadi kecurangan.
"Dari 17 juta lu bagi jadi 2 misalkan, butuh 8,5 tapi kan setidaknya lu butuh 9 juta. Bahwa ada potensi kecurangan dalam perhitungan nih yang itu dibuktikan dengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi nah 9 juta suara," kata Faldo.
ADVERTISEMENT
Faldo menjelaskan, untuk mendapatkan 9 juta suara itu misalnya dengan membagi rata per-TPS. Dengan asumsi maksimal 1 TPS 250 suara untuk membuktikan 250 suara itu Prabowo-Sandi menang. Lalu, 9 juta suara itu dibagi 250, berarti dibutuhkan sekitar 36 ribuan TPS oleh Prabowo-Sandi dengan persentase 100%. Total TPS di Indonesia itu ada 800 ribu.
Dengan kata lain, untuk membuktikan kemenangan, tim hukum Prabowo-Sandi harus menunjukkan tidak ada yang memilih Jokowi itu di 36 ribu TPS.
"Lo bayangin kalau misalkan menangnya enggak 100% berarti TPSnya harus di atas 36 ribu . Kalau misalnya Prabowo-Sandi cuma menang 50% di 36 ribu itu, maka ada penjumlahan jumlah TPS yang lu butuhin C1-nya, kalau seandainya menangnya tidak 100%. Semakin kecil kemenangan Prabowo-Sandi semakin banyak TPS yang dibutuhin," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, menurut Faldo, Jokowi sadar betul dengan apa yang dirasakan publik, yang dibutuhkan oleh Jokowi kini adalah membangun kepercayaan publik. Khususnya untuk menyikapi tuduhan abuse of power yang dialamatkan pada Jokowi sebagai paslon petahana.
"Gua mengakuilah tim hukum 01 ini sangat jeli sih memberikan argumentasi untuk setiap tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Pak Jokowi," sebutnya.
Soal alasan membuat video itu, Faldo mengaku tidak dalam posisi merendahkan apa yang sedang diupayakan oleh BPN, tetapi agar publik memahami situasi yang sebenarnya.
"MK tidak akan menyatakan menang kalah, tapi KPU. Jadi, menurut saya lihat lagi fungsi MK sebagaimana mestinya. Sepanjang sejarah, baru 1 pilkada yang dimenangkan MK. Yang kalah dinyatakan menang, kala itu aturannya tidak seperti sekarang," kata Faldo kepada kumparan, Senin (17/6)
ADVERTISEMENT
"Jadi, jangan salah paham, tonton videonya sampai habis atau paling tidak baca deskripsi videonya. Jadi, biasakan tidak baca judulnya saja," imbuhnya.