Ekuador Beri Kewarganegaraan bagi Pendiri WikiLeaks Julian Assange

Julian Assange diberi kewarganegaraan Ekuador. (Foto: AFP/Daniel Leal-Olivas)

Ekuador akhirnya memberikan pendiri WikiLeaks Julian Assange kewarganegaraan. Assange dinaturalisasi setelah lebih dari lima tahun berada di Kedutaan Ekuador di London.

Menteri Luar Negeri Ekuador Maria Fernanda Espinosa mengatakan, negaranya menerima permohonan naturalisasi Assange pada Desember 2017 lalu.

"Apa yang dilakukan naturalisasi adalah memberikan para pencari suaka tingkatan lain dari sebuah perlindungan," sebut Espinosa seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (12/1).

"Kami wajib memberikan dia perlindungan karena sepanjang hidupnya yang bersangkutan menghadapi risiko dan bahaya," papar dia.

Assange adalah pria kelahiran Australia yang sudah berada Kedutaan Besar Ekuador di London dari 2012 lalu. Mencari perlindungan di Kedubes Ekuador dipilih Assange untuk mencegah dirinya diekstradisi ke Swedia.

Assange takut ketika sudah berada di Swedia maka ia akan diserahkan pemerintah setempat ke Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam begitu ingin menyeret Assange ke penjara karena pria inilah yang membocorkan data rahasia militer dan dokumen diplomatik AS lewat situs WikiLeaks.

Swedia mengajukan proses ekstradisi kepada Assange karena kasus perkosaan melibatkan yang bersangkutan. Namun, tidak adanya bukti cukup membuat kasus tersebut akhirnya ditutup pada tahun lalu.

Setelah kasusnya ditutup, Assange memutuskan untuk tidak pernah keluar dari gedung Kedutaan Besar Ekuador di London. Sebab, dia masih bisa ditangkap polisi Inggris atas tuduhan pelanggaran jaminan keamanan.

Usai mendapat kewarganegaraan Ekuador, Assange melalui twitternya, memposting foto dirinya mengenakan kostum tim sepak bola Ekuador.

Walau sudah mendapat kewarganegaraan, Assange kemungkinan besar masih akan berada di dalam gedung kedutaan Ekuador sampai waktu yang tak bisa ditentukan. Pasalnya, permintaan pemberian status kekebalan diplomatik terhadap pria itu yang sudah diajukan Ekuador kepada Inggris ternyata ditolak.

Inggris menyatakan, salah satunya cara untuk menyelesaikan masalah Assange adalah pria tersebut harus segera meninggalkan kedutaan dan ikut dalam proses hukum yang berlaku.