Eks Penjahat Perang Calonkan Diri Jadi Presiden Kongo

1 Agustus 2018 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jean Pierre-Bamba (Foto: JOHN THYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jean Pierre-Bamba (Foto: JOHN THYS / AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah 10 tahun berada di balik bui, eks panglima perang Kongo, Jean-Pierre Bemba, kembali ke negaranya. Dia tiba di Kinshaha untuk mendaftarkan diri menjadi calon presiden.
ADVERTISEMENT
Tiba di Kongo menggunakan pesawat pribadi dari Belgia, ini adalah kali pertama Bemba menginjakkan kaki di Kongo usai dibebaskan dari penjara Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Brussels. Bemba dijebloskan ke penjara atas tuduhan kejahatan perang.
Penjahat Perang Kongo Calonkan diri jadi Presiden (Foto: Junior D. KANNAH / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penjahat Perang Kongo Calonkan diri jadi Presiden (Foto: Junior D. KANNAH / AFP)
Kedatangan Bemba kembali ke Republik Demokratik Kongo dijaga ketat oleh aparat keamanan setempat. Bukan cuma di bandara, beberapa tempat termasuk jalanan utama dan serta kantor pusat partai tempatnya bernaung, Gerakan Pembebasan Kongo (MLC), diperketat keamanannya, demikian dilansir AFP.
Bemba berambisi menumbangkan kekuasaan Presiden Joseph Kabila. Tanpa pikir panjang setelah menghirup udara bebas Juni lalu, Bemba memutuskan maju di kontenstasi pemilihan umum Kongo yang sudah dua kali ditunda oleh Kabila.
Penjahat Perang Kongo Calonkan diri jadi Presiden (Foto: Junior D. KANNAH / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Penjahat Perang Kongo Calonkan diri jadi Presiden (Foto: Junior D. KANNAH / AFP)
Pria 55 tahun ini berpacu dengan waktu. Pendaftaran kandidat presiden Kongo ditutup pada 8 Agustus dan semua capres tak boleh ada di luar negeri selama proses pendaftaran berlangsung.
ADVERTISEMENT
Nama Bemba di Kongo terdengar sangat angker. Dia memulai perjalanan di ranah elite Kongo setelah dipercaya menjadi asisten diktator bengis Mobutu Sese Seko.
Pada akhir 1980-an dia membentuk MLC. Awalnya, kelompok ini bukan partai politik namun sebuah gerakan pemberontakan yang didukung Uganda.
Di 2003 Bemba mulai menduduki posisi penting di Kongo yaitu Wakil Presiden. tiga tahun sesudahnya Bemba memutuskan untuk maju ke dalam pilpres namun dirinya kalah dari Kabila. Kekalahan membuatnya marah dan menuduh pemilu tersebut curang.
Dua tahun setelah bertarung dalam pemilu, Bemba menelan pil pahit. Dirinya ditangkap oleh ICC karena tuduhan kejahatan perang.
Jean Pierre-Bamba (Foto: JOHN THYS / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Jean Pierre-Bamba (Foto: JOHN THYS / AFP)
ICC menyatakan, Bemba mengirimkan tentara bayaran ke negara tetangganya Republik Afrika Tengah untuk menolong Presiden Ange-Felix Patasse dari upaya kudeta.
ADVERTISEMENT
Oleh kesalahannya itu, Bemba dihukum 18 tahun penjara. Namun, hukuman tersebut pada 2018 ditangguhkan setelah dirinya menang banding.