Dubes RI untuk Belanda: Banyak Diaspora Mau Bantu Indonesia di Bidang Kesehatan

17 April 2022 23:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dubes Mayerfas bersama Amb. Lambert Grijns dan State Secretary Usluc meninjau Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Rijksmuseum, Belanda, Kamis (11/2/2022). Foto: KBRI DEN HAAG
zoom-in-whitePerbesar
Dubes Mayerfas bersama Amb. Lambert Grijns dan State Secretary Usluc meninjau Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Rijksmuseum, Belanda, Kamis (11/2/2022). Foto: KBRI DEN HAAG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas, hari ini melakukan pertemuan diaspora secara virtual bersama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Dalam acara bertajuk "Indonesia Memanggil Anak Bangsa" itu salah satu yang dibahas yakni peran diaspora dalam berkontribusi bagi Indonesia, khususnya di bidang kesehatan.
ADVERTISEMENT
Mayerfas mengatakan kebanyakan diaspora yang ada di Belanda ingin berkontribusi bagi Indonesia. Namun, mereka belum tahu bagaimana cara agar dapat membantunya.
“Mereka ingin sekali membantu, namun kadang mereka tidak tahu apa yang perlu dibantu dan bagaimana cara membantunya. Untuk itu kami memandang pertemuan hari ini sesuatu yang memang telah ditunggu dan diharap diaspora,” kata Mayerfas, Minggu (17/4).
Selain itu, Mayerfas mengungkapkan saat ini sebanyak 1.500 pelajar WNI yang menuntut ilmu di Belanda, 64 diantaranya diketahui mengambil jenjang pendidikan bidang kedokteran di Belanda. Mulai dari program master hingga doktoral.
Ilustrasi anak main dokter-dokteran. Foto: Shutter Stock
“Kami laporkan saat ini terdapat 64 pelajar kita yang ikut program pendidikan maupun pertukaran fellowship di bidang kedokteran di Belanda. Terdiri dari yang mengambil program master maupun doktoral di berbagai universitas di Belanda,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Kami laporkan terdapat 19 ribu WNI di Belanda dan 1.500 di antaranya adalah pelajar Indonesia yang saat ini menuntut ilmu di berbagai universitas di Belanda, 64 di antaranya di bidang kesehatan,” tambahnya.
Mayerfas berharap dengan banyaknya diaspora Indonesia di Belanda ke depannya dapat berkontribusi bagi Indonesia, khususnya di bidang kesehatan.
“Banyak sekali dari karangan diaspora ini baik perorangan maupun dalam komunitas atau kelompok memiliki keinginan berkontribusi bagi Indonesia di berbagai bidang kehidupan termasuk di bidang kesehatan,” pungkasnya.