Dua Terduga Teroris yang Tewas di Sumut Anggota Jaringan JAD

22 Oktober 2018 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana penggeledahan rumah oleh Tim Densus 88. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana penggeledahan rumah oleh Tim Densus 88. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Densus 88 menangkap dua terduga teroris berinisial AN dan RI di Tanjungbalai, Sumut, Kamis (18/10). Mabes Polri menyebut kedua pelaku merupakan anggota JAD yang beraksi di Sumut.
ADVERTISEMENT
“Tanjungbalai kemarin itu Kamis dilakukan penangkapan terhadap dua orang yang terduga teroris jaringan JAD, dilakukan penangkapan oleh aparat Densus dan Polda Sumatera Utara karena (pelaku) melakukan perlawanan,” kata Karo Penmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo melalui keterangannya, Senin (22/10).
Dedi mengungkapkan, saat ini Densus 88 telah memetakan alur pergerakan anggota JAD di berbagai daerah termasuk di Sumatera Utara. Setelah itu, polisi terus mengejar anggota kelompok yang masih berupaya melakukan serangkaian teror.
“Jaringan sudah di mapping, Densus maupun Polda Sumut terus melakukan pengejaran kelompok tersebut yang ada di wilayah Medan, Aceh dan beberapa wilayah lakukan pengejaran,” imbuhnya.
Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut, komplotan teroris terbagi dua, yakni bergerak secara aktif dan pasif. Dedi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak terjerumus paham radikal.
ADVERTISEMENT
“Artinya bahwa kita harus membedakan dan mengklarifikasi, teroris itu ada jaringan yang masuk secara aktif, secara pasif. Pasif itu semacam sleeping cell (sel tidur) sambil menunggu info baru dari jaringannya,” tutupnya.
Polda Sumut menangkap dua terduga teroris di Tanjungbalai, Sumatera Utara. Keduanya tewas karena melawan saat ditangkap. Dari penangkapan itu, polisi menyita senjata api rakitan, senjata tajam, selongsong peluru yang telah ditembakkan, dua butir peluru, dan tujuh kontainer bahan peledak.
Keduanya berniat meledakkan kantor polisi dan vihara di Sumatera Utara. Kedua jenazah pelaku, berada di salah satu rumah sakit di Tanjungbalai.