Driver Ojek di Luwu Utara Meninggal, Jenazahnya Ditandu 6 KM karena Jalan Rusak

2 Juni 2023 20:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi driver ojek yang meninggal di wilayah Mabusa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi driver ojek yang meninggal di wilayah Mabusa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gideon (44), driver ojek jalur Kecamatan Sabbang ke Seko di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meninggal dunia di tengah perjalanan. Ia meninggal dunia di warung makam di wilayah Mabusa yang berada di tengah hutan, Jumat (2/6).
ADVERTISEMENT
Jenazah Gideon tak bisa langsung dievakuasi dengan ambulans ke Desa Sassa, Kecamatan Baebunta. Sebab jalan di wilayah itu rusak parah.
"Parah sekali sekarang Pak, jangankan roda empat, motor saja setengah mati sekali," kata Fajar, driver ojek yang ikut menandu Gideon.
Kondisi itu membuat warga harus menandu jenazah Gideon ke Kecamatan Rongkong yang jaraknya sekitar 6 kilometer. Dari Ronkong jenazah dijemput ambulans untuk dibawa ke rumah duka.
"Kami kemudian berinisiatif membuat tandu dari kayu dan sarung untuk menandu jenazah menuju Kecamatan Rongkong," kata Fajar Matande, warga yang ikut menandu Gideon.
Evakuasi driver ojek yang meninggal di wilayah Mabusa. Foto: Dok. Istimewa
Selama 1,5 jam jenazah Gideon ditandu dengan alat seadanya itu ke Kecamatan Rongkong.
Fajar berharap pemerintah memperhatikan akses jalan tersebut agar ribuan jiwa yang ada di Kecamatan Seko tak lagi terisolir. Apalagi akses ini merupakan satu-satunya jalur perekonomian untuk bisa mengangkut dan menyuplai hasil bumi dan logistik dari Masamba.
ADVERTISEMENT

Sempat Pesan Makan Sebelum Meninggal Dunia

Fajar mengatakan awalnya Gideon dari perjalanan Sabbang masih fit bahkan ia banyak bercanda dan bernyanyi dengan sesama driver ojek.
Saat tiba di wilayah Mabusa, almarhum mengaku kelaparan dan meminta nasi ke pemilik warung makan yang ada di sana. Sambil menunggu makanannya Gideon berbaring.
"Almarhum sempat tidur tapi pas sudah siap makanan almarhum dikasih bangun tapi sudah meninggal, jadi pemilik warung makan meminta pertolongan ke sesama tukang ojek," kata Fajar.