Donasi Habis, Masjid Syuhada Yogya Terancam Tak Bisa Lanjutkan Progam Berbuka

17 Maret 2025 12:21 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Masjid Agung Syuhada Yogyakarta, Jumat (7/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Masjid Agung Syuhada Yogyakarta, Jumat (7/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Syuhada Yogyakarta terancam tak bisa melanjutkan program berbuka gratis "Jelajah Nusantara" di bulan Ramadan ini. Musababnya, masjid tersebut kekurangan donasi.
ADVERTISEMENT
"Awalnya kan Masjid Syuhada itu cara penghimpunan fundraising dari takjilannya (menu berbuka gratis) sendiri itu menggunakan kotak infak diam yang berada di masjid, juga menggunakan penghimpunan pakai donasi kelas amal Syuhada," kata Ketua Panitia Ramadan Masjid Syuhada 1446 H, Abda Syahirul Alim, melalui sambungan telepon, Senin (17/3).
Pada awal pekan Ramadan metode pengumpulan donasi dengan cara tersebut cukup efektif. Masjid mendapat donasi sekitar Rp 150 juta.
Di awal Ramadan ini, antusias jemaah tinggi. Setiap harinya Masjid Syuhada menyediakan 1.000 porsi berbuka gratis dengan menu yang selalu berganti yakni makanan khas nusantara.
"Pada akhirnya pada tanggal kemarin tanggal 16 (Maret) itu kita memang enggak ada dana," katanya.
Lantaran tak ada dana, panitia akhirnya memutuskan berutang ke katering Syuhada.
ADVERTISEMENT
"Terus untuk menutup hal tersebut kita nunggu donasi lagi, nunggu donasi yang lainnya. Sebenarnya itu yang nggak aman itu nggak tanggal 16 doang itu dari tanggal 13 sampe 16 itu sebenarnya sudah nggak aman karena donasi yang kita dapet itu memang saldonya cukup satu hari terus," katanya.
"Alhamdulillahnya dari pihak Lazis itu ngecek rekening terus jadi ada donasi masuk langsung dibayarkan dan tepat pas tanggal 16-nya itu tadi memang saldonya nol akhirnya ya ambil solusinya kita tetep ambil ngutang dulu," katanya.

Buka Donasi Lewat Medsos

Suasana di Masjid Agung Syuhada Yogyakarta, Jumat (7/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Agar buka gratis ini bisa terus berjalan, panitia memutuskan untuk membuka donasi. Salah satunya melalui Instagram masjid. Di situ dicantumkan rekening resmi Masjid Agung Syuhada yakni BSI 4111123240 a.n LAZIS MASJID SYUHADA.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah ini harapannya donasi jemaah yang dijangkau bisa lebih luas.
"Terus akhirnya kemarin dari kita pun gimana terus akhirnya kita bikin poster tersebut (donasi)," katanya.
Abda mengatakan beberapa pengajian di Masjid Syuhada menjembatani dengan masjid di Yogyakarta termasuk Masjid Jogokaryan.
Abda menjelaskan untuk menu berbuka tanggal 17 Maret sampai 22 Maret sudah ada beberapa pengajian yang akan meng-cover.
"Nah setelah hari itu dana kita masih belum ada ini masih kita ngumpulin juga menunggu donasi-donasi yang masuk untuk ditaruh di tanggal 23 sampai ke atas," katanya.

Rasionalisasi Jumlah Porsi

Abda menjelaskan jika dana yang dikumpulkan masih belum mencukupi, pihaknya berencana akan merasionalisasi jumlah porsi. Hal ini juga pernah dilakukan pada Ramadan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Selain karena soal dana, rasionalisasi ini dilakukan karena di akhir Ramadan jumlah jemaah biasanya menurun. Misalnya, sudah banyak mahasiswa yang mudik ke kampung halaman.
"Kita rasionalisasi karena di gelombang jemaah dari awal sampai akhir itu tuh berbeda, di akhir itu jemaah sudah mulai sepi-sepi dan lain-lain. Perlu kita turunin perlu kita naikin tetap dari panitia pun selalu melihat gelombang jemaahnya," katanya.
Meski begitu menu "Jelajah Nusantara" dipastikan tetap berlangsung.
"Masih tetap sesuai karena kita sudah keep semua vendor. Sudah di-DP sudah kita MOU semuanya, tinggal ya tadi gimana caranya kita buat nyari duitnya itu tadi," katanya.

Jelajah Nusantara

Suasana di Masjid Agung Syuhada Yogyakarta, Jumat (7/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Masjid Syuhada mengusung tema "Jelajah Nusantara". Setiap harinya menu berbuka puasa yang dihidangkan selalu berbeda, menunya khas dari berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sajian berbuka gratis ini berasal dari donasi para jemaah di Masjid Syuhada.
"Itu menjadi rencana kami menyediakan 1.000 porsi setiap harinya. Tetapi menyesuaikan dengan kemampuan lembaga kami juga atau masjid. Kalau seandainya di momen tersebut kita mendatangkan pembicara yang sudah terkenal, dai nasional, biasanya kita memang menyediakan 1.000 atau lebih. Mengantisipasi jemaah yang datang," kata Koordinator Penghimpun Donasi Takjil Masjid Syuhada, Jumadi, ditemui di Masjid, Jumat (7/3).
Jumadi menjelaskan tahun-tahun lalu porsi berbuka yang disediakan di angka 700-900. Tahun ini mengalami kenaikan.
"Baru tahun ini (1.000) karena melihat setiap tahun banyak yang datang ke Syuhada jadi kita memberanikan diri untuk menaikkan porsi di angka 1.000," katanya.
Menu berbuka di Masjid Syuhada ini di antaranya ayam betutu dari Bali, baso uleg dari Temanggung, coto dari Makassar, ayam tangkap dari Aceh, nasi subut dari Kalimantan Utara, hingga ayam woku dari Manado.
ADVERTISEMENT

Siapkan Rp 15 Juta Tiap Hari

Jumadi menjelaskan masjid menganggarkan Rp 15 ribu untuk satu porsi menu berbuka. Maka setiap harinya masjid harus menyediakan Rp 15 juta untuk sajian menu berbuka.
"Kita menganggarkan satu porsinya adalah Rp 15 ribu berarti Rp 15 juta setiap harinya kebutuhan untuk total keseluruhannya kita ada Rp 560 juta untuk meng-handle satu bulan di bulan Ramadan ini, itu khusus untuk penyediaan takjilnya (menu berbuka) saja kalau untuk operasional dan lain-lain memang kita penggalangannya berbeda," katanya.