Dokter yang Meninggal karena COVID-19 di Bandung Pernah Jadi Direktur RSKGM

26 Maret 2020 20:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas tim medis Rumah Sakit Wuhan, China saat merawat pasien terjangkit virus corona. Foto: THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO /via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter berusia 57 tahun meninggal dunia di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung setelah dipastikan terinfeksi virus corona.
ADVERTISEMENT
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Kadinkes Jabar, Berli Hamdani. Menurut dia, dokter berjenis kelamin perempuan itu menjabat sebagai Direktur di RS Khusus Gigi Mulut (RSKGM) Kota Bandung.
"Benar, (beliau) Direktur RS Gigi Mulut Kota Bandung," kata dia melalui pesan singkat, Kamis (26/3).
Berli pun mengucapkan belasungkawa terutama kepada keluarga yang ditinggalkan. Dia tidak menjelaskan lebih rinci riwayat pasien itu hingga dipastikan terinfeksi virus corona.
Informasi yang dihimpun, dokter itu diketahui bernama dr. Exenveny Lalopua. Dia malang melintang sebagai direktur di sejumlah rumah sakit.
"Ucapan belasungkawa disampaikan ke keluarga," ucap dia.
Berbeda keterangan dengan Berli, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, almarhumah pernah menjabat sebagai direktur. Namun, belakangan ini dia bekerja sebagai tenaga fungsional di RSKGM. Adapun data yang diperoleh dari website www.rskgm.bandung.go.id direktur rumah sakit kini dijabat oleh drg. Lucyanti Puspitasari.
ADVERTISEMENT
"Dulu (direktur). Kemarin, posisinya sebagai tenaga fungsional di RSKGM," terang dia.
Sebelumnya diberitakan, RSHS memastikan terdapat satu pasien yang positif terinfeksi corona telah meninggal dunia. Pasien yang dimaksud merupakan dokter berusia 57 tahun yang bekerja di salah satu rumah sakit umum milik pemerintah di Jabar.
"Hari ini juga kami sampaikan ada satu pasien PDP positif usia 57 tahun telah meninggal dunia. Yang bersangkutan adalah seorang dokter yang pernah bekerja di salah satu Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah di Jabar," kata Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman melalui keterangannya, Kamis (26/3).