Diterpa Isu e-KTP, Ganjar Pertahankan Kursi Gubernur Jateng

27 Juni 2018 18:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo  (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak berbeda dari hasil sejumlah survei sebelum pencoblosan, Ganjar Pranowo berhasil menempati peringkat pertama di Pilgub Jateng versi quick count. Sebagai calon petahana, sejak awal memang Ganjar lebih diunggulkan daripada lawannya, Sudirman Said.
ADVERTISEMENT
Ganjar diunggulkan karena faktor petahana dan kedua, Jateng merupakan kandang banteng. Jateng dikenal merupakan basis dari PDIP, partai asal Ganjar. Namun, perjalanan Ganjar menuju jabatannya yang kedua bukannya tanpa hambatan. Politikus PDIP ini diterpa isu dugaan korupsi e-KTP.
Perjalanan Ganjar di arena Pilgub Jateng dimulai saat ia mendaftarkan diri ke dalam bursa penjaringan calon kepala daerah melalui DPD PDIP Jateng, pada Agustus 2017.
Secara tersirat, Ganjar mengungkapkan keinginannya untuk kembali maju bersama Heru. Namun, sesuai dengan mekanisme partai, penentuan calon gubernur dan wakil gubernur, sepenuhnya menjadi hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Pada Januari 2018, PDIP akhirnya memutuskan untuk kembali mengusung Ganjar Pranowo. Keputusan itu, dibacakan langsung oleh Megawati, di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Pusat.
Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. (Foto:  ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. (Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Menurut Megawati, Ganjar cukup berprestasi dan memiliki rekam jejak yang cukup baik. Ia juga dinilai telah berhasil membawa Jawa Tengah ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Untuk calon wakilnya, Megawati mempercayakan posisi itu kepada putra ulama karismatik Maimoen Zubair, Taj Yasin Maimoen.
Gus Yasin--sapaannya--memang tak mendaftar sebagai bacawagub melalui DPD Jateng. Megawati mengaku, ia memilih Gus Yasin lantaran ingin merangkul kalangan muslim.
Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi (tidak korupsi, tidak membohongi) menjadi tagline yang kembali dibawa Ganjar Pranowo dalam kancah Pilgub Jateng 2018. Tagline ini, sebelumnya memang menjadi visi Ganjar di Pilgub Jateng 2013.
Lebih lengkapnya, visi ganjar adalah 'Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari: Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi'.
Data Survei Pilgub Jateng  (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Data Survei Pilgub Jateng (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Ganjar menyadari, gagasan mboten korupsi justru menjadi alat lawan politiknya untuk menyerangnya. Sebab, Ganjar memang beberapa kali diperiksa KPK dalam statusnya sebagai mantan Wakil Ketua Komisi II yang ikut membahas proyek e-KTP.
ADVERTISEMENT
Dalam surat dakwaan untuk Irman dan Sugiharto, Ganjar disebut turut menerima uang sebesar 520 ribu dolar AS dari proyek e-KTP. Ganjar mengaku sempat ditawarkan sejumlah uang dari proyek tersebut. Namun dia mengaku menolak pemberian uang.
"Itu siapa yang ngasih saya enggak pernah terima. Kalau ditawari saya pernah ditawari. Pernah ditawari saya menolak," ujar Ganjar dalam sidang pada bulan Maret 2017.
Bagi Ganjar menanggapi isu itu sederhana, untuk menilai apakah Ganjar korupsi atau tidak, bisa dilihat dalam 5 tahun dia memimpin Jawa Tengah. Nyatanya, kata Ganjar, Pemprov Jateng malah 3 tahun berturut-turut mendapat penghargaan dari KPK.
"Di segala kesempatan saya sampaikan ada enggak ya pengusaha yang meminta saya duit karena mereka mau ngurus izin? Ada enggak orang mau naik jabatan di provonsi lalu diminta duit? Ada enggak pungli yang disetorkan ke dinas ke gubernur?" tutur Ganjar.
ADVERTISEMENT
Ganjar dan Gus Yasin, mencatatkan skor menang telak di semua survei Pilgub Jateng melawan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Dari sembilan kali survei yang pernah digelar, elektabilitas pasangan nomor urut satu ini selalu tembus sampai 70 persen.
Meski selalu unggul di berbagai lembaga survei, Ganjar mengaku, untuk memenangi Pilgub Jateng bukan perkara mudah. Senjata Ganjar adalah data dan fakta untuk meyakinkan masyarakat memilihnya melayani Jateng di 5 tahun ke depan.
Tak hanya itu, selama Pilgub Jateng digelar, Ganjar juga selalu ingin menonjolkan pilgub yang damai dan aman. Hal itu ia lakukan dengan menunjukkan kedekatannya dengan lawan politiknya, Sudirman Said.
Ganjar diketahui sempat mengucapkan selamat ulang tahun untuk Sudirman Said. Terakhir, di hari terakhir kampanye, Ganjar juga mengunjungi keluarga Sudirman Said di Brebes.
Ganjar Pranowo menggunakan hak pilihnya (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo menggunakan hak pilihnya (Foto: Ricad Saka/kumparan)
“Masa harus pukul-pukulan, fitnah-fitnahan, ya janganlah. Meskipun kita kadang-kadang juga sedih ya,” kata Ganjar kepada kumparan saat ditemui di kantornya, Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (26/6).
ADVERTISEMENT
Dari hasil perhitungan cepat atau quick count, Ganjar berhasil unggul dari Sudirman Said dengan persentase 56,74 persen. Sementara Sudirman Said, 43,26 persen.
Meski menang, Ganjar mengakui, suaranya tergerus cukup banyak oleh Sudirman Said.
“Ada di dua kabupaten nampaknya suara saya tergerus lumayan dalam yaitu di Brebes, di rumahnya Pak Dirman dan kedua di Kabupaten Tegal karena di sana PKB memang kuat sekali kerjanya bagus sekali," katanya di kediamannya, di Jalan Tengger Timur, Semarang, Rabu (27/5).
"Ketika disampaikan itu kita sedang menghitung nampak-nampaknya ikatan emosional yang terjadi di sana akan mempunyai nilai yang signifikan masuk perhitungan ini,” tutup Ganjar.