Ditekan China, Taiwan Tak Diizinkan Berpartisipasi di Sidang Tahunan WHO

23 Mei 2022 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase foto: Bendera China dan Taiwan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kolase foto: Bendera China dan Taiwan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keinginan Taiwan untuk berpartisipasi dalam sidang tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ditolak oleh pihak majelis pada Senin (23/5/2022).
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah pernyataan resmi, Ketua Majelis WHO Ahmed Robleh Abdilleh sekaligus Menteri Kesehatan Djibouti mengatakan proposal yang dikirim oleh 13 negara anggota yang ingin agar Taiwan bergabung sebagai pengamat tidak akan dimasukkan ke dalam agenda resmi WHO.
Abdilleh mengatakan keputusan itu mengikuti rekomendasi dari Komite Umum PBB yang membahas proposal dari ke-13 anggota itu dalam sebuah pertemuan tertutup di hari sebelumnya.
Pengecualian Taiwan disebabkan oleh tekanan dari China yang ingin agar Taiwan tidak ikut berpartisipasi dalam sebagian besar organisasi internasional. Negara Tirai Bambu itu bersikeras bahwa Taiwan tidak boleh diperlakukan sebagai negara independen, sebab China menganggap Taiwan merupakan salah satu provinsi bagian dari China.
Taiwan berpendapat pengecualiannya dari WHO telah menghambat upaya untuk memerangi pandemi COVID-19. Taiwan sebenarnya masih diizinkan mengikuti beberapa pertemuan teknis WHO.
ADVERTISEMENT
"Landasan politik dan hukum untuk partisipasi Taiwan dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA) tidak ada lagi," kata Duta Besar China untuk PBB Chen Xu di Jenewa kepada dewan majelis sesaat sebelum pengambilan keputusan.
"Manipulasi politik ini hanya akan ditentang oleh semua pihak," sambung dia, dikutip dari Reuters.
Sidang tahunan kali ini yang diikuti oleh ribuan delegasi termasuk hampir 100 orang dari China itu akan membahas reformasi utama, seperti perubahan pendanaan WHO.
China mulai memblokir partisipasi Taiwan dalam WHA sejak 2017. Penghentian tersebut menandai berakhirnya periode hubungan yang hangat antara Beijing dan Taipei.