Dinas Kebudayaan DKI Sambut Baik Pembentukan Pansus Nama Jalan

19 Juli 2022 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian nama jalan dengan nama-nama tokoh Betawi dan tokoh Jakarta di Gedung Serbaguna Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian nama jalan dengan nama-nama tokoh Betawi dan tokoh Jakarta di Gedung Serbaguna Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menyambut panitia khusus untuk perubahan nama jalan yang akan dibentuk oleh DPRD DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pembentukan pansus ini adalah salah satu wewenang DPRD DKI untuk mengkaji kebijakan Pemprov DKI Jakarta, bukan untuk menghambat.
“Pansus tidak masalah, justru kita hormati, itu bagian dari dinamika,” kata Iwan kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/7).
Sebelumnya, Komisi A DPRD DKI Jakarta berniat membentuk pansus untuk mendalami masalah yang ditimbulkan, pasca perubahan 22 nama jalan di Jakarta.
Warga mendapat penjelasan dari petugas saat berlangsung layanan jemput bola penyesuaian dokumen kependudukan terdampak perubahan nama jalan di halaman Masjid Guru Amin, SMK Karya Teladan, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Menurut Iwan, Disbud akan mengikuti apa pun keputusan yang diambil oleh pihak Pemprov DKI bagaimana pun hasilnya.
“Dinas Kebudayaan manut saja kalau hasilnya seperti apa,” tuturnya.
Iwan menjelaskan, setiap kebijakan yang diambil tentu memiliki pro dan kontra dari masyarakat. Termasuk kebijakan mengubah 22 nama ruas jalan menjadi nama-nama tokoh Betawi.
ADVERTISEMENT
Iwan sadar kebijakan ini memang membuat masyarakat harus mengubah data dokumen kependudukan. Namun di sisi lain, Iwan beranggapan perubahan nama jalan ini memiliki tujuan yang baik untuk membuat masyarakat sadar dan paham akan budaya Betawi.
“Justru menurut saya harus bangga. (Penolakan) dinamika biasa lah, wali kota yang memberikan sosialiasi kepada warga masyarakatnya, apakah ada dinamika saya rasa harus dihormati itu,” kata Iwan.
Saat ini pihak Pemprov DKI bahkan tengah mempertimbangkan memperluas cakupan perubahan nama jalan.
“Kalau pimpinan kita, Pak Gubernur terus berkembang usulan kemarin tokoh tokoh Betawi kita akan memuliakan tokoh Betawi, kemudian para seniman, mungkin ke depan ada juga dipersiapkan,” pungkasnya.