Detik-Detik Bus Tabrak Tebing di Imogiri Bantul: Teriakan Takbir hingga Salawat

7 Februari 2022 10:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus pariwisata asal Solo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Mangunan, Imogiri, kabupaten Bantul Minggu (6/2/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bus pariwisata asal Solo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Mangunan, Imogiri, kabupaten Bantul Minggu (6/2/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tragedi bus tabrak tebing di kawasan Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pada Minggu (6/2) menjadi duka yang mendalam bagi Danarto (38). Dia menjadi salah satu korban selamat dalam peristiwa yang merenggut 13 orang termasuk sopir ini.
ADVERTISEMENT
Bus dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini bagian dari rombongan karyawan pabrik konveksi yang tengah piknik di DIY. Ada dua bus, bus yang selamat berisi karyawan dan bus yang nahas ini berisi keluarga trah dari pemilik pabrik konveksi. Termasuk Danarto di dalamnya.
"Pemilik konveksi adik ibu mertua saya. Saya bersama 2 anak, istri, dan ibu mertua di bus ini. Selamat semua," kata Danarto ditemui di PKU Muhammadiyah Bantul, Senin (7/2).
Bus pariwisata asal Solo mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Mangunan, Imogiri, kabupaten Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Tujuan piknik saat itu adalah Tebing Breksi di Sleman, Puncak Becici di Dlingo Bantul, dan Parangtritis Bantul. Dua tempat awal telah dikunjungi dan rute selanjutnya adalah menuju Parangtritis via Imogiri.
Bus sempat tidak kuat saat menanjak menuju kawasan Bukit Bego. Penumpang sempat turun, setelah bus bisa naik lantas penumpang kembali masuk dan lanjut jalan menurun.
ADVERTISEMENT
Usai melaju, jalan berkelok serta menurun mulai dilalui. Tikungan pertama dan kedua berjalan lancar. Tapi ketika tikungan ketiga, dia sudah merasa ada yang tidak beres.
"Yang (tikungan) ketiga sudah agak bagaimana. Sopir mau ganti perseneling kayaknya sudah nggak masuk," katanya.
Selanjutnya di tikungan keempat bus semakin tidak bisa dikendalikan. Upaya sopir untuk mengerem juga tidak berhasil.
"Di tikungan keempat perseneling sudah nggak bisa, padahal sudah menurun. Terus dia mau ambil rem tetapi sudah nggak bisa main lagi," ujarnya.
Danarto sempat bertanya kepada sopir bagaimana bus saat ini. Sopir hanya diam saja. Saat itu, Danarto mulai sadar bahwa bus ini blong.
"Ya cuma saya bilang pir (sopir) ini bisa nggak. Sopir nggak bicara diam semua kayaknya panik. Mungkin ini blong," katanya.
ADVERTISEMENT
Bus yang dalam kecepatan tinggi dalam kebingungan. Danarto menyebut ada 3 opsi saat itu. Pertama menabrakkan bus ke truk pasir dengan konsekuensi semua habis. Kedua membanting star ke kiri dengan konsekuensi masuk jurang. Opsi terakhir adalah menabrakkan bus ke tebing.
"Bus itu dalam kecepatan tinggi. Bolak balik mau dihantamkan ke mana nggak tahu. Akhirnya di tikungan terakhir ada elf bawa pasir. Mau dihantamin ke situ takut semua habis. Kalau ke kiri jurang. Pikirnya ambil ke kanan tebing ini," katanya.
Mengetahui bus blong, para penumpang pun histeris. Ada yang berteriak, ada yang salawat, ada yang mengucapkan kalimat takbir.
"Waktu blong penumpang pada histeris ada yang salawat. Ada yang takbir. Tapi posisi saya waktu di situ pegang kursi itu lho terus begitu ada suara breg (tabrakan) saya terlempar keluar," katanya.
ADVERTISEMENT
Danarto terlempar dari dalam bus. Dia kemudian masuk ke dalam selokan. Dia terlempar melalui kaca bus yang pecah.