Densus 88: Teroris Tak Eksis Kalau Pendananya Tak Ada

25 November 2021 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Teroris Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabagops Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, pendanaan dalam kegiatan terorisme sudah menjadi hidup matinya para teroris. Hal ini disampaikan Aswin terkait pendanaan jaringan terorisme jamaah islamiyah (JI) yang belakangan diusut Densus 88.
ADVERTISEMENT
“Pendanaan ini adalah napas dan darahnya kelompok teror, life blood, jadi pertama yang ingin kita jelaskan bahwa pendanaan teror adalah napas dan darahnya, hidup matinya teror,” ujar Aswin saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).
Ilustrasi pelumpuhan teroris. Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Menurut Aswin, saat ini kelompok teroris mencari sumber dananya secara mandiri karena akses pendanaan dari luar negeri sudah dibekukan sejak isu teroris Al-Qaeda.
“Tapi mungkin dulu itu ya waktu zaman Al-Qaeda itu sumber pendananya itu memang datang dari luar tapi setelah itu tutup kena freeze atau dibekukan hasilnya aset-asetnya dengan sanksi PBB yang dikeluarkan, sehingga akhirnya mereka harus mencari sumber dana sendiri,” ungkapnya.
Untuk itu, Aswin berharap ke depannya akan menggandeng berbagai pihak untuk memeriksa aliran dana di setiap lembaga. Ia juga meminta masyarakat tak asal memberi sumbangan kepada lembaga yang tak jelas.
ADVERTISEMENT
“Kita mengharapkan ke depan tentu kita akan menggandeng lembaga seperti MUI atau lembaga lainnya untuk mengimbau kepada masyarakat agar sumbangan-sumbangan itu diarahkan kepada lembaga-lembaga yang dapat diperiksa keabsahan atau kebenarannya,” pungkasnya.
Ustaz Farid Okbah. Foto: Instagram/@faridokbah_official
Beberapa waktu lalu, Densus 88 menangkap Ustaz Farid Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat. Ketiganya diduga terlibat dalam kepengurusan Lembaga Amil Zakat Baitu Mal Abdurrahman Bin Auf (LAM BM ABA) milik kelompok teroris JI.
Hasil penyidikan Densus 88, Ahmad Zain An-Najah disebut sebagai Ketua Dewan Syariah Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman Bin Auf (LAM BM ABA), Farid Ahmad Okbah merupakan anggota Dewan Syariah LAM BM ABA. dan Anung Al Hamat sebagai pendiri Perisai Nusantara Esa.
ADVERTISEMENT
LAM BM ABA merupakan lembaga pendanaan yang dikelola kelompok JI, sedangkan Perisai Nusantara Esa merupakan organisasi sayap kelompok JI.