Demokrat Tetap Ingin Ada Oposisi: Demokrasi Perlu Check and Balances

19 April 2024 11:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan orasi politik saat kampanye akbar Partai Demokrat di Stadion Gayajana, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan orasi politik saat kampanye akbar Partai Demokrat di Stadion Gayajana, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada semangat untuk menyatukan semua partai politik di bawah pemerintahan Prabowo. Artinya, semua partai akan berada di dalam koalisi dan tidak ada oposisi.
ADVERTISEMENT
Soal ini, Partai Demokrat punya pandangan lain. Juru bicara (Jubir) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menilai oposisi tetap diperlukan dalam iklim demokrasi.
"Bagi kami semua elemen bangsa ini bisa bergabung bersama. Tapi lagi-lagi kami ingin tidak ada oposisi, bukan," kata Herzaky kepada wartawan, Jumat (19/4).
Herzaky menuturkan, setiap partai politik memiliki hak untuk memilih berada di dalam ataupun di luar pemerintahan, dan itu adalah bagian dari demokrasi. Ia menuturkan kedua hal tersebut saling melengkapi.
Lantas, dia menjelaskan posisi partainya yang saat ini berada di pemerintahan. Partai Demokrat, kata dia, tetap mengkritisi dan memberikan masukan kepada pemerintah. Namun, hal tersebut dikritisi dari dalam dan tak perlu disampaikan ke publik.
"Tapi saat di luar [pemerintahan] menyampaikan secara terbuka. Karena bagi kami, demokrasi memerlukan check and balances, makanya ada eksekutif dan legislatif. Makanya ini menjadi penting," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) memasuki NasDem Towe untuk melakukan pertemuan di Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Lebih jauh, Herzaky menegaskan bahwa demokrasi dan pembangunan tetap bisa berjalan beriringan dengan ada ataupun tidak adanya oposisi. Meskipun ada oposisi, ia menuturkan, pembangunan tetap bisa berjalan.
"Oposisi bisa membantu mengingatkan juga. Tapi kalau ternyata memilih sama-sama oposisinya di dalam kabinet, kita diskusi. Tapi bagi kami kita tetap punya teman teman mahasiswa, teman teman yang pro demokrasi ada LSM, NGO, yang tetap mengkritisi termasuk media," terang dia.
Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali ngantor ke DPR. Foto: Instagram/@cakiminow
Setelah penetapan hasil rekapitulasi suara oleh KPU, Prabowo langsung melakukan safari politik. Tak cuma ke pimpinan partai di koalisi, tapi di luar koalisi.
Misalnya, ke Ketum Partai NasDem Surya Paloh. NasDem dalam Pilpres 2024 mendukung Anies-Cak Imin.
Plt Ketum PPP, Muhammad Mardiono (kedua kanan) hadiri acara Halal bi Halal di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Tak cuma itu, Ketum PKB Cak Imin mengunggah momen salaman hangat dengan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Ini dinilai sebagai sinyal terbukanya koalisi ini.
ADVERTISEMENT
Ada pula kedatangan Plt Ketum PPP Mardiono di halalbihalal Partai Golkar. Selain Mardiono, Halalbihalal hanya dihadiri oleh ketum partai Koalisi Indonesia Maju.