Demokrat soal Andi Arief Sebut Ada Pengkhianat di Koalisi: NasDem Bisa Jawab

24 Agustus 2023 16:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/5/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief berjalan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (15/5/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus Demokrat Andi Arief menyampaikan pernyataan keras terkait koalisi. Andi menyebut, ada pengkhianat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibentuk NasDem, PKS dan Demokrat.
ADVERTISEMENT
Andi menuturkan, Demokrat akan terus bersama PKS meski ada satu partai lain berkhianat.
"Kami akan terus bersama PKS meski satu partai lain mengkhianati Koalisi," tulis Andi di akun X dikutip pada Kamis (24/8).
Andi Arif tidak menyinggung NasDem. Sehingga muncul tudingan apakah yang dimaksud pengkhianat dalam koalisi adalah NasDem?
Wasekjen Demokrat, Renanda Bachtar, memberikan penjelasan. Maksud pengkhianat yang disampaikan Andi Arief memang merujuk NasDem.
"Ya kurang lebih konteksnya ke situ, intinya adalah bahwa Demokrat dan PKS ini semangatnya tidak berubah, ini dari awal membawa koalisi mengusung bacapres kita Anies Baswedan dan ingin menang," kata Renanda ketika dikonfirmasi.
Renanda tak menampik, PKS dan Demokrat bingung dengan sikap Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Sebab, NasDem ingin cawapres Anies diumumkan di menit-menit akhir. Sedangkan Demokrat dan PKS ingin sesegera mungkin.
ADVERTISEMENT
"Kalau di piagam kan enggak ada bilang last minute, segera, yang waktunya segara, tidak lama lagi, ada bahasanya begitu. Ini kan membuat banyak pertanyaan di kami," ucap Renanda.
Renanda Bachtar saat menyanyikan lagu kenangan pada acara Malam Kontemplasi SBY. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Renanda menjelaskan, Demokrat dan PKS selama ini mendengar dan membaca langsung pandangan-pandangan dan pendapat dari NasDem terkait polemik cawapres Anies.
Menurutnya, masalah ini bisa segera selesai jika NasDem sepakat dengan Demokrat dan PKS agar cawapres Anies segera diumumkan.
"Pak Surya Paloh sendiri yang mengatakan nanti diumumkan last minute ini kan tidak sesuai. Kalau dalam waktu tidak lama mengumumkan (cawapres), tentu selesai masalah," tutup dia.
Saat ini Anies memang belum memilih sosok cawapres yang akan mendampinginya. Semua koalisi memang menyerahkan pada Anies, tapi Demokrat jelas mendorong ketum mereka Agus Harimurti Yudhoyono untuk jadi cawapres Anies.
ADVERTISEMENT