Demokrat Beberkan Berbagai Upaya SBY Pulihkan Hubungan dengan Megawati

26 Juli 2018 16:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY dan Mega (Foto: Twitter/@isari68)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Mega (Foto: Twitter/@isari68)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Demokrat merespons manuver PDIP terkait pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mempolitisir hubungannya dengan ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Wasekjen Partai Demokrat Putu Supadma mengatakan, Hasto adalah kader PDIP yang selalu memanaskan situasi dan hubungan antara PDIP dengan Partai Demokrat.
“Pak Hasto adalah contoh terbaik kader PDIP yang selalu memanaskan hubungan Demokrat dan PDIP. Kami yakin cukup banyak tokoh PDIP yang menginginkan hubungan PDIP dan Demokrat berjalan harmonis, khususnya hubungan antara Pak SBY dan Ibu Mega,” kata Putu dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/7).
Putu menyebut, kader PDIP yang benar-benar menginginkan agar Megawati dan SBY kembali bersahabat hanyalah alm. Taufiq Kiemas. Bahkan, Menurut Putu, sebelum meninggal, Taufiq pernah berpesan kepada para sahabatnya agar SBY dan Mega bisa kembali menjalin silaturahmi.
“Bahkan, menurut sumber yang dapat dipercaya, sebelum mengembuskan napas terakhir, ada satu permintaan almarhum pada sahabatnya agar merekatkan hubungan Ibu Megawati dan Bapak SBY. Wasiat inilah yang seharusnya dicamkan oleh kader-kader PDIP seperti Pak Hasto,” tegas Putu.
ADVERTISEMENT
Putu menjelaskan, sebelumnya SBY melalui Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah berupaya untuk bisa membangun komunikasi dengan Megawati. Hal itu terjadi saat pengambilan nomor urut partai di KPU.
Saat itu, AHY secara langsung meminta izin kepada Megawati untuk bersilaturahmi. Saat itu, Megawati lalu mengutus Hasto untuk bertemu dengan AHY.
“Tapi Pak Hasto tidak pernah melakukannya. Mas AHY juga meminta waktu secara langsung kepada Ibu Puan untuk bersilaturahmi dengan beliau dan Ibu Mega. Ibu Puan berjanji akan mencari waktu yang tepat. Sayangnya, hingga hari ini, pertemuan itu belum dilaksanakan,” tambahnya.
Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Ulfa Rahayu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Ulfa Rahayu/kumparan)
Putu melanjutkan, selama menjabat sebagai presiden, SBY sudah lebih dari sepuluh kali berusaha mengundang Megawati ke Istana Negara. Namun, keinginan SBY tak pernah dipenuhi Megawati.
ADVERTISEMENT
“Kita mudah menemukan fakta ini melalui rekam jejak digital. Bahkan, Pak SBYlah yang menjadi inspektur upacara saat pemakaman suami Ibu Megawati itu, sebagai penghormatan beliau kepada almarhum,” ucap Putu.
Begitupun selesai menjadi presiden dua periode, Putu mengatakan, SBY masih terus berusaha agar hubungannya dengan Megawati bisa membaik. Hal itu, kata dia, untuk menunjukkan kepada kader Demokrat bahwa masyarakat tak boleh terpecah belah meski masing-masing memiliki pandangan politik yang berbeda.
“Salah satu contoh adalah kehadiran Pak SBY di Istana 17 Agustus 2017 memenuhi undangan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Dia menambahkan, terkait AHY didorong menjadi cawapres itu adalah keinginan seluruh kader Demokrat. Karena AHY memiliki elektabilitas yang kuat bagi siapapun kandidat capresnya.
ADVERTISEMENT
“Mas AHY adalah anak muda. Ada potensi suara milenial 52% dari total suara pemilih. Hanya anak muda sendiri yang mengerti apa yang dimau anak muda. Ketiga, PD ingin melalui figur mas AHY, kembali bangkit di tahun 2019,” tutupnya.