news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Demo Besar di Kolombia Ancam Jabatan Presiden Ivan Duque

25 November 2019 10:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran saat unjuk rasa di Plaza de Bolivar, Bogota, Kolombia. Foto: REUTERS / Luisa Gonzalez
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran saat unjuk rasa di Plaza de Bolivar, Bogota, Kolombia. Foto: REUTERS / Luisa Gonzalez
ADVERTISEMENT
Presiden Kolombia Ivan Duque di bawah tekanan. Selama 18 bulan memimpin Kolombia, popularitasnya terus merosot.
ADVERTISEMENT
Demo besar bahkan terjadi di beberapa wilayah di Kolombia, termasuk ibu kota Bogota. Pada unjuk rasa Minggu (24/11) waktu setempat, demonstran meminta Duque memberantas perdagangan narkotika, menghentikan kekerasan, serta memperbaiki kondisi kerja dan kenaikan upah.
Unjuk rasa pada Minggu merupakan lanjutan dari demo sejak Kamis pekan lalu. Demonstran bahkan mengancam akan melakukan mogok massal jika tuntutan tidak dikabulkan pemerintah.
Presiden Kolombia Ivan Duque. Foto: Nicolas Galeano / Kepresidenan Kolombia / via REUTERS
Demi meredam demonstran, Duque membuka dialog nasional dengan sejumlah wali kota dan pejabat daerah setempat.
"Duque akan menjabarkan mengenai kemajuan dan tantangan yang dihadapi pemerintah, serta mendengar pandangan dari wali kota mengenai kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan isu perdamaian," sebut keterangan Istana Kepresidenan Kolombia seperti dikutip dari AFP, Senin (25/11).
"Kami meninjau situasi dan kebutuhan mendesak yang dibutuhkan oleh daerah-daerah dan apa rencana yang mereka punya," sambung mereka.
Demonstran saat unjuk rasa di Hippies Park, Kolombia. Foto: REUTERS / Luisa Gonzalez
Duque berhadapan dengan kritik terkait kebijakan ekonomi, sosial, dan keamaan yang dikeluarkannya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pemerintahannya juga berhadapan dengan masalah lain, di antaranya membanjirnya 1,4 juta pengungsi Venezuela. Kondisi diperparah dengan penurunan ekonomi, dan runtuhnya kesepakatan damai antara pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC.