Data Kementerian PPPA: 35 Anak Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) turut menghimpun korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Data terkini, ada 35 anak yang meninggal. Data ini disampaikan langsung Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA , Nahar.
"35 anak (meninggal) dari 131 korban meninggal," kata Nahar kepada wartawan, dikutip dari Antara, Sabtu (8/10).
Sebelumnya, Kementerian PPPA mencatat ada 33 anak yang menjadi korban tewas dalam tragedi ini. Ini berarti ada penambahan 2 anak yang meninggal.
Nahar mengatakan, Kementerian PPPA masih terus memantau perkembangan mengingat kemungkinan masih ada perubahan jumlah korban.
"Kami masih mengkonfirmasi beberapa nama dan masih ada kemungkinan berubah," tutur Nahar.
Pihak Kementerian PPPA bersama Dinas PPPA Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota Malang masih terus berkoordinasi dan berupaya menyediakan data khusus anak yang menjadi korban, sebagai bahan pihak-pihak terkait melakukan intervensi layanan.
ADVERTISEMENT
Tragedi di Stadion Kanjuruhan berlangsung usai pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, pada Sabtu (1/10) malam.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tragedi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan 131 orang meninggal. Selain itu, tercatat 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.
Dalam kasus ini, Polri telah menetapkan 6 tersangka, yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki 3 Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Keenam tersangka dijerat dengan Pasal 359 dan 360 KUHP serta Undang-undang Keolahragaan. Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat. Mereka akan diperiksa Polri pekan depan.
ADVERTISEMENT