Dahnil Pertanyakan Posisi Moeldoko saat Komentari Rumah Pemenangan BPN
ADVERTISEMENT
Juru Bicara BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan kapasitas Moeldoko saat mengomentari peresmian Rumah Pemenangan BPN di Solo. Rumah yang berjarak cukup dekat dari kediaman Jokowi di Solo itu disebut oleh Moeldoko mengganggu pemandangan.
ADVERTISEMENT
“Pak Moeldoko kapasitasnya sebagai KSP (Kepala Staf Kepresidenan) atau tim sukses?,” ucap Dahnil kepada wartawan usai diskusi di gedung Sarinah, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).
Menurut Dahnil, bila Moeldoko mengucapkannya dengan kapasitas sebagai KSP, maka Moeldoko tidak memiliki etika publik. Ia mengingatkan bahwa apa yang dilakukan Moeldoko tersebut tidak elok, mengingat jabatan publik yang masih di embannya.
“Kalau sebagai KSP kemudian komentari bahkan kayak ngenyek kantor, saya pikir etika beliau rendah sekali. Saran saya, sebagai orang yang lebih muda, mari sama-sama tinggikan etika ini sebagai pejabat negara, saya pikir enggak elok ya,” kata Dahnil.
Terlepas dari itu, Dahnil tetap menanggapi perkataan Moeldoko terkait rumah pemenangan tersebut. Ia berani mengatakan bahwa Moeldoko tak ubahnya dengan politisi PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang menurutnya gemar cari sensasi.
ADVERTISEMENT
“Itu kan prespektif beliau ya, Pak Moeldoko itu kalau ngomong sebagai KSP saya pikir ndak elok. Apa bedanya dia sama politisi PSI,” tutup Dahnil.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandi resmi mendirikan markas pemenangan mereka di Solo, berjarak 200 meter dari kediaman capres Jokowi. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko, tak mempermasalahkan hal tersebut.
Ia menegaskan keberadaan markas Prabowo itu juga tak membuat timnya takut. Hanya saja, Moeldoko berceloteh markas itu mengganggu pemandangan.
"Yang di Solo itu ya. Enggak takut, cuma ganggu pemandangan saja, " kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/1).