COVID-19 Terkendali, Denmark Cabut Seluruh Aturan Pembatasan Kegiatan

10 September 2021 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menggunakan masker saat tiba di Bandara Copenhagen, Denmark.  Foto: Claus Bech / Ritzau Scanpix / via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menggunakan masker saat tiba di Bandara Copenhagen, Denmark. Foto: Claus Bech / Ritzau Scanpix / via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar baik corona datang dari Denmark. Per Jumat (10/9), kebijakan paspor vaksin di klub malam dicabut, menandakan berakhirnya seluruh pembatasan kegiatan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Paspor atau sertifikat vaksin ini pertama kali diterapkan pada Maret 2021, ketika pemerintah Denmark mulai melonggarkan rangkaian pembatasan kegiatan.
“Kita kini berada di garis terdepan di Denmark, melihat kita tidak memiliki pembatasan apa pun. Dan kini, kita berada di sisi lain pandemi berkat pemberian vaksinasi,” ujar seorang promotor penyelenggara acara, Ulrik Orum-Petersen, dikutip dari AFP.
Laju vaksinasi di Denmark tergolong cepat. Hingga 73 persen dari 5,8 juta penduduk Denmark telah divaksinasi dua dosis. 96 persen dari total penduduk lansia di atas 65 tahun juga telah menerima vaksinasi dosis penuh.
Pada Sabtu (11/9), sebuah konser besar berkapasitas 50.000 orang akan diselenggarakan di Ibu Kota Copenhagen. Ini menjadi konser pertama di Eropa selama pandemi yang mengundang hingga puluhan ribu penonton.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada 4 September lalu, sebuah konser besar dengan 15.000 penonton juga diselenggarakan di Copenhagen.
“Berada di tengah kerumunan, bernyanyi seperti dulu, hampir membuat saya lupa akan COVID-19 serta seluruh hal yang telah kita semua lalui beberapa bulan belakangan ini,” ujar seorang pengunjung konser, Emilie Bendix (26).
Sejumlah ahli kesehatan Denmark berpendapat, vaksinasi di negara skandinavia ini sangat berpengaruh pada kebebasan pergerakan warganya.
“Kami bertujuan untuk mencapai pergerakan bebas. Yang akan terjadi sekarang ini adalah virus [corona] akan bersirkulasi, dan virusnya akan menemukan mereka yang tidak tervaksinasi,” ujar seorang epidemiolog di University of Roskilde, Lone Simonsen.
“Sekarang virus ini tidak lagi menjadi ancaman masyarakat, berkat vaksin,” tambahnya.
Menurut WHO, Denmark berhasil memperoleh pencapaian ini dari kepatuhan publik akan peraturan pemerintah dan strategi COVID-19 yang mereka terapkan.
Susana Drive-in sebagai bentuk menjaga jarak selama penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), di Horsens, Denmark. Foto: Ritzau Scanpix / Ernst van Norde via REUTERS
“Layaknya banyak negara, Denmark telah mengimplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat dan sosial sepanjang pandemi untuk mengurangi penularan. Tetapi, di waktu yang bersamaan, ini semua sangat bergantung pada setiap individu dan komunitas untuk mematuhi [aturan] secara sukarela,” ujar pejabat kedaruratan WHO Eropa, Dr Catherine Smallwood.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Denmark menyebut mereka berhasil mengendalikan virus corona di negaranya. Saat ini, kasus harian COVID-19 Denmark rata-rata sebanyak 500 kasus. Tingka reproduksi COVId-19 (Rt) berada di angka 0,7.
Meski begitu, Menteri Kesehatan Magnus Heunicke berjanji akan kembali menerapkan pembatasan ketat jika kasusnya meningkat lagi. Pemerintah juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan mengisolasi warga yang sakit, dalam jalan kembali ke kehidupan normal.
Pemerintah juga mengatakan akan terus memantau angka pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit serta melakukan pemeriksaan sequencing dengan mendetail.
Vaksinasi corona dosis ketiga juga telah disediakan khusus bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan rentan mulai Kamis (9/9) kemarin. Menurut Simonsen, sejauh ini vaksin COVID-19 berhasil memberikan perlindungan dari varian-varian corona.
ADVERTISEMENT
“Tetapi, jika varian yang resisten terhadap vaksin muncul, kita harus mulai memikirkan kembali strategi kita,” ungkapnya.
Meskipun pembatasan di seluruh lokasi Denmark telah dicabut, para pelaku perjalanan internasional yang memasuki negara ini harus menunjukkan paspor vaksin atau hasil PCR negatif. Selain itu, penggunaan masker juga diwajibkan di bandara-bandara.