Corona pada Anak Naik, RPTRA di Jakarta Akan Ditutup, Kecuali untuk Vaksinasi

21 Juni 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga antre mendapatkan vaksinasi COVID-19 di RPTRA Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/6/2021). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga antre mendapatkan vaksinasi COVID-19 di RPTRA Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/6/2021). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren kasus corona pada anak meningkat di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya pencegahan corona pada anak, salah satunya lewat penutupan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (​PPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, mengatakan, ada rencana penutupan RPTRA untuk kegiatan umum. Jadi RPTRA hanya akan dibuka untuk lokasi vaksinasi.
"Untuk sementara direncanakan pelayanan RPTRA ditutup untuk umum, kecuali untuk lokasi suntik vaksin saja," ujar Tuty saat dihubungi, Senin (21/6).
Saat ini, vaksinasi masyarakat usia 18 tahun ke atas mulai digelar di RPTRA.
Sejumlah pengunjung duduk di area RPTRA/RTH Kalijodo, Jakarta, Sabtu (28/11/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dia meminta anak-anak lebih baik beraktivitas di rumah. Sebab Jakarta tengah mengalami lonjakan kasus corona yang mengkhawatirkan.
"Mematuhi ketentuan yang resmi disampaikan oleh pemerintah dan IDAI. Anak-anak sebaiknya tidak beraktivitas di luar rumah. Kalaupun harus ke luar rumah itu didampingi orang dewasa, menaati prokes dan untuk keperluan mendesak saja," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia juga telah mengingatkan agar warga tak keluar rumah membawa anak. Pasalnya kasus corona pada anak meningkat.
Pengunjung bermain skateboard di area RPTRA/RTH Kalijodo, Jakarta, Sabtu (28/11/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Dari 5.582 kasus positif pada Minggu (20/6), 655 kasus di antaranya pada anak usia 6-18 tahun, 224 kasus adalah anak usia 0-5 tahun, 4.261 kasus adalah usia 19-59 tahun, dan 442 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.
“Tren kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun terus bertambah,” ujar Dwi dikutip dari PPID, Minggu (20/6).