Cerita Saksi Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

28 Maret 2021 11:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abriawan Abhe/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ledakan bom terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajoalalido, Kecamata Ujung Pandang, Kota Makassar Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), sekitar pukul 10.25 WITA.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi bom bunuh diri itu, satu orang yang diduga pelaku bom bunuh diri meninggal dunia. 7 jemaat, petugas gereja, dan juru parkir mengalami luka-luka.
Menurut saksi bernama Akbar (23), saat terjadi ledakan bom, dirinya berdiri tepat di depan Gereja Katedral. Dan tiba-tiba seorang pemotor meledakkan dirinya.
"Saya berdiri di depan Gereja Katedral dan ada mobil Nissan Almera parkir pas di depan gereja. Tidak lama kemudian ada motor yang ingin keluar dari gereja. Persisnya di depan pintu masuk, bom langsung meledak di pengendara motor tersebut," kata Akbar.
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abrian Abhe/ANTARA FOTO
Karyawan Masterplace ini mengaku langsung panik saat ledakan bom itu. Dia pun berlari meninggalkan lokasi kejadian untuk mengamankan diri.
"Saya kaget dan langsung lari," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, seorang driver taksi online bernama M Johari (35) mendengar ledakan bom dan melihat gumpalan api di depan Gereja Katedral.
"Saya mendapat orderan dari orang dalam Gereja Katedral, jadi saya singgah di depan gereja pas pintu masuk gereja. Tidak lama kemudian, saya mendengar ledakan yang dahsyat dan secara spontan saya langsung lari keluar dari mobil saya," ucapnya.