Cegah Penularan Varian Baru Virus Corona, Inggris Tutup Seluruh SD di London

2 Januari 2021 3:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru mempersiapkan ruangan kelas untuk pelajar saat sekolah kembali dibuka di Watlington, Inggris. Foto: Reuters/EDDIE KEOGH
zoom-in-whitePerbesar
Guru mempersiapkan ruangan kelas untuk pelajar saat sekolah kembali dibuka di Watlington, Inggris. Foto: Reuters/EDDIE KEOGH
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Varian baru virus corona yang merebak sejak pertengahan Desember 2020 menjadi perhatian khusus pemerintah Inggris.
ADVERTISEMENT
Mencegah penularan varian baru corona itu, Inggris memutuskan menutup seluruh sekolah dasar (SD) di London selama 2 pekan ke depan.
Keputusan tersebut disampaikan Wali Kota London, Sadiq Khan, seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (1/1) waktu setempat.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Inggris, Gavin Williamson, menyatakan akan membuka sebagian besar SD pada pekan depan usai libur Natal dan Tahun Baru.
Namun rencana tersebut dikeluhkan pemerintah di wilayah setempat, termasuk London. Sehingga Sadiq Khan menyatakan SD tak akan dibuka dalam waktu dekat.
Sadiq Khan, Walikota London. Foto: AP/Robert Stevens
"Pemerintah akhirnya melihat akal sehat dan berbalik. Semua sekolah dasar di London akan diperlakukan sama." Sadiq Khan di Twitter.
Diketahui varian baru corona di Inggris menyebar begitu cepat. Virus yang diberi nama VUI-202012/01 itu membuat kasus corona di Inggris melonjak drastis. Rekor penambahan kasus corona di Inggris terjadi pada Kamis (31/12) dengan 55.892 pasien.
ADVERTISEMENT
London merupakan daerah terparah terdampak penyebaran varian baru corona dengan persentase penularan mencapai 70%.
Melonjaknya kasus corona membuat Inggris mengaktifkan kembali rumah sakit darurat yang dibangun pada awal pandemi.
Petugas medis membawa pasien virus corona dari ambulans menuju rumah sakit S Thomas di London, Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Pengumuman itu datang hanya beberapa hari setelah RS Royal London mengatakan kepada staf melalui email bahwa sekarang dalam "mode pengobatan bencana" dan tidak dapat memberikan perawatan kritis berstandar tinggi.