Cak Imin Usai Bubarkan Timnas AMIN: Perubahan Terus Diperjuangkan

30 April 2024 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana silaturahmi & penutupan Rangkaian Pilpres 2024 TIMNAS AMIN di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta pada Selasa (30/4/2024).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana silaturahmi & penutupan Rangkaian Pilpres 2024 TIMNAS AMIN di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta pada Selasa (30/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas AMIN resmi dibubarkan seiring berakhirnya Pilpres 2024. Mantan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut, semangat perubahan tidak boleh berhenti.
ADVERTISEMENT
“Sebagai sistem sudah kita akhiri, kami tadi merasakan spirit semangat kebersamaan untuk perjuangan perubahan tidak boleh berhenti,” kata Cak Imin usai hadiri silaturahmi dan pembubaran Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (30/4).
Cak Imin menceritakan pengalamannya saat naik kendaraan umum yang belum ramah terhadap disabilitas. Penumpang tersebut menggerutu karena kurangnya fasilitas disabilitas akibat paslon AMIN tidak menang.
“Saya naik kereta, kemudian ada ibu-ibu pakai kursi roda tidak bisa naik kereta karena gak ada jembatan menuju kereta. Penumpang marah-marah, dia bilang ini gara-gara AMIN enggak menang,” ujarnya.
Suasana silaturahmi & penutupan Rangkaian Pilpres 2024 TIMNAS AMIN di kediaman Anies Baswedan, Lebak Bulus, Jakarta pada Selasa (30/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Ketum PKB itu lantas mengatakan semangat perubahan harus terus dilanjutkan dan merata untuk diwujudkan.
“Meskipun kita tutup sebuah kelembagaan tapi kita disatukan oleh cita-cita yang berlanjut. Karena itu terima kasih kepada semuanya yang telah bersama-sama mensukseskan AMIN,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain Cak Imin, Eks Captain Timnas AMIN, Syaugi Alaydrus juga merasa bangga bisa menjadi bagian tim kampanye paslon AMIN itu. Menurutnya, tidak mudah untuk mengelola SDM yang banyak dengan karakter berbeda-beda.
“Ini memberikan wawasan tersendiri buat saya sehingga saya merasa bangga menjadi bagian dari ini,” kata Syaugi.