Bukan Pinjol, Ibu di Semarang Bunuh Anak Takut Suami Marah Deposito Habis

18 Mei 2022 20:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizka Sofianasari (34), tersangka pembunuhan anak kandungnya karena terlilit utang Pinjol di Semarang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan menegaskan latar belakang Riska Sofianasari (34) membunuh anaknya dan berencana bunuh diri bukan karena stres akibat terlilit pinjaman online (pinjol).
ADVERTISEMENT
Donny mengatakan, utang Riska di pinjol sebesar Rp 38 juta telah lunas dibayar. Utang itu sebenarnya bukan buat Riska, melainkan oleh temannya yang berinisial SS. SS meminjam identitas Riska untuk meminjam sejumlah uang dan kabur.
"Utang pinjolnya Rp 38 juta sudah dibayar. Masalah utamanya itu deposito yang dihabiskan itu daripada pinjol. Jadi dia biasa saja sama pinjolnya," ujar Donny di Mapolrestabes Semarang, Rabu (18/5).
Dia juga menyebut, sosok SS yang meminjam identitas Riska untuk berutang juga masih misterius.
"Belum diketahui, si pelaku sendiri aja tidak bisa menjelaskan keberadaan sosok SS ini seperti apa. Kalau masalah pinjol SS itu kan izin minjam identitas. Tapi tanpa keterangan SS juga sudah cukup," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Namun, Riska dan suaminya sempat mendapat teror dan ancaman dari penyedia jasa pinjaman online. Teror pinjaman itulah yang perlahan menguak kebohongan Riska.
"Memang sempat dapat teror dari pinjol kalau tidak bayar akan begini-gini. Suami juga tahu istrinya (memakai jasa) pinjol setelah dapat broadcast. Begitu suaminya tahu hal yang kecil saja Rp 38 juta tanpa izin sudah semarah itu. Sementara dia masih menyimpan kebohongan yang lebih besar lagi Rp 1,2 miliar, yang dia khawatirkan itu," beber Donny.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sebenarnya kehidupan SS terbilang nyaman. Ia memiliki suami yang mapan dan sangat perhatian. Bahkan, saat Riska terjerat utang pinjol, suaminya masih mau membayar.
Ketakutan itulah yang akhirnya membawa Riska pada tindakan keji, yakni membunuh anaknya dan bunuh diri.
"Muncul pikiran dia nanti dia tidak bisa ketemu anak-anaknya, dalam pemikirannya itu. Daripada kejadiannya seperti itu lebih baik saya mati bersama anak saya begitu," kata Donny.
Setelah membunuh anaknya, Riska bermaksud bunuh diri. Namun, usahanya gagal.