BSSN Tunggu Hasil Verifikasi BPJS Kesehatan soal 279 Juta Data yang Diduga Bocor

29 Mei 2021 12:09 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengakses aplikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di perangkat telepon pintarnya di Bogor, Jawa Barat.
 Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengakses aplikasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di perangkat telepon pintarnya di Bogor, Jawa Barat. Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 279 juta data yang diduga bersumber dari BPJS Kesehatan bocor dan menjadi perbincangan internasional. Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiyawan mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil verifikasi BPJS Kesehatan terhadap 279 juta data yang disebut bocor itu.
ADVERTISEMENT
"Nah, apa yang harus dilakukan, ketika terjadi insiden maka yang pertama harus dilakukan adalah verifikasi yang cermat dan cepat, klaimnya 279 juta, sampelnya 1 juta, yang memverifikasi siapa? yang memverifikasi BPJS dong, kan dia yang tahu," kata Anton dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Darurat Perlindungan Data Pribadi', Sabtu (29/5).
Anton mengatakan saat ini belum terdapat konfirmasi dari BPJS bahwa data yang bocor itu adalah milik mereka. Ia menyebut BPJS harus melakukan verifikasi dengan sampel 1 juta dari data tersebut.
"Belum, belum (ada konfirmasi dari BPJS itu data mereka). Karena kita tidak ada yang memegang data 279 tersebut, sekarang kita berasumsi dengan yang 1 juta yang dijadikan sampel," ujarnya.
Anton menuturkan BSSN berharap BPJS dapat secepatnya menyelesaikan proses verifikasi. Menurutnya, verifikasi biasanya dapat diselesaikan selama sepekan.
ADVERTISEMENT
"Seingat saya kita hanya meminta secepatnya. Kalau secara teknis menurut saya harusnya dalam waktu satu minggu kita sudah bisa memverifikasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Anton menyebut BSSN dan BPJS tengah berupaya memperkuat sistem yang ada agar potensi kebocoran data tak terjadi.
"Justru sekarang yang lain konsen di BPJS dan BSSN adalah memperkuat sistem itu melakukan penelusuran secara cermat apa sih tekniknya, apakah benar ini memang murni dari luar ataukah juga ada faktor internal," tutup Anton.