news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPIP: Pancasila sedang Perang Dunia dengan Corona

8 Juni 2020 13:56 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi bersiap mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menjadi pembicara dalam diskusi virtual terkait peringatan hari lahir Pancasila.
ADVERTISEMENT
Diskusi ini diinisiasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) yang disiarkan dalam akun youtube chanelnya.
Dalam kesempatan itu, Wahyudi mengatakan, Pancasila merupakan ideologi bangsa yang sangat unik. Karena Pancasila lahir sebagai alat pemersatu bangsa di tengah peperangan ideologi yang berkembang saat itu.
"Jadi Pancasila itu mukjizat ideologi unik, alasannya sederhana memang Pancasila mempersatukan ideologi yang bertarung ketika itu," kata Wahyudi dalam diskusi tersebut, Senin (6/8).
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Oleh karena itu, lanjut Wahyudi, di tengah pandemi seperti ini, Pancasila harus diimplementasikan sebagai optimisme melawan COVID-19.
Sebab, menurut dia, COVID-19 tidak bisa dilawan dengan kekuatan militer, karena itu Pancasila diperlukan memperkuat optimisme menghadapi masa-masa sulit di tengah pandemi ini.
"Pancasila sekarang sedang melawan perang dunia dengan COVID-19. Mau agama atau politik itu terdampak. Tapi untuk hari ini kita bisa melihat bahwa teknologi militer bisa dilumpuhkan oleh makhluk gaib yang namanya COVID-19," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Nah sekarang kita menghadapi COVID-19 ini kita bermodalkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila ke-1). Kita turunkan ego politik kita, dari situ kita kembali dalam keputusan bersama. Nah jika kita bisa melakukan ini maka kita akan berhasil. Jadi kembali back to normal," jelas Wahyudi.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona