Bos Mossad Batal ke Qatar Bahas Upaya Pelepasan Sandera Hamas
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bos intelijen Israel Mossad, David Barnea, membatalkan lawatan ke Qatar. Padahal lawatan ke Qatar ditujukan untuk memulai kembali negosiasi pelepasan sandera.
ADVERTISEMENT
Informasi itu diungkap oleh sumber dekat CNN. Media Israel Channel 13 turut mengkonfirmasi kabar tersebut, dengan menyatakan pembatalan merupakan keputusan dari kabinet perang pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pelepasan sandera adalah syarat mutlak dari gencatan senjata perang Gaza yang sempat terwujud pada awal Desember 2023.
Akibat serangan Israel ke Gaza sebanyak 18 ribu orang tewas. Sedangkan operasi militer Hamas di Israel pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang sebanyak 240 ditawan.
Puluhan orang berhasil dibebaskan lewat skema pertukaran tahanan pada gencatan senjata lalu.
Kantor PM Israel yakin 135 tawanan masih berada di Gaza. Namun, kemungkinan besar hanya 116 yang masih hidup.
Sampai saat ini belum ada negosiasi lanjutan gencatan senjata di Gaza, usai kegagalan perundingan pada awal Desember 2023 di Doha.
ADVERTISEMENT
Israel mengeklaim mereka berupaya melanjutkan diskusi. Sayangnya belum ada titik temu untuk memulai perundingan.
"Kami tidak berhenti," kata salah seorang sumber dekat Israel seperti dikutip dari CNN.
Keluarga korban penyanderaan Hamas naik pitam atas batalnya lawatan bos Mossad ke Qatar. Mereka mengecam Pemerintah Israel atas kegagalan melanjutkan perundingan.
"Kami muak dengan ketidakpedulian dan kebuntuan," kata pernyataan keluarga korban.
"Keluarga terkejut atas laporan penolakan dari Direktur Mossad yang diminta menyusun persetujuan pelepasan sandera." sambung mereka.