Bomber Sukoharjo, Rofik Asharudin, Belajar Rakit Bom dari Internet
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Tito, Rofik mengaku belajar merakit bom dari internet.
"Dia teradikalisasi sendiri, kemudian membuat bom sendiri dari internet," ujar Tito usai salat Id di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (5/6).
Untungnya, lanjut Tito, bom yang dirakit Rofik tidak sempurna sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Selain itu dari hasil pemeriksaan, Rofik menjalankan aksi bom bunuh diri itu atas inisiatifnya sendiri. Meski demikian, polisi masih mendalami apakah Rofik berafiliasi dengan jaringan tertentu.
Sebab sejauh ini, Rofik diketahui terpapar ideologi radikal ISIS dari Facebook.
"(Rofik) mentarget sendiri, mensurvei sendiri, tidak melibatkan jaringan. Makanya deteksinya lebih sulit dibanding kita mendeteksi jaringan karena dia bekerja sendiri," ucapnya.
Sebelumnya pada Senin (3/6) malam, Rofik melakukan aksi bom bunuh diri di Pospol Tugu Kartasura, Sukoharjo.
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Hanya saja, Rofik mengalami luka berat akibat ledakan bom itu. Saat ini ia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.