Bolivia Buru Gembong Narkoba Terbahaya Amerika Latin, 2 Ribu Polisi Dikerahkan

31 Juli 2023 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas polisi anti-narkotika melakukan penggerebekan di sebuah rumah selama operasi untuk mencoba menangkap Sebastian Marset dari Uruguay di Santa Cruz, Bolivia. Foto: RICARDO MONTERO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas polisi anti-narkotika melakukan penggerebekan di sebuah rumah selama operasi untuk mencoba menangkap Sebastian Marset dari Uruguay di Santa Cruz, Bolivia. Foto: RICARDO MONTERO / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Bolivia sedang memburu salah satu gembong narkoba paling berbahaya di Amerika Selatan, Sebastian Enrique Marset Cabrera. Lebih dari 2.250 aparat dikerahkan dalam perburuan ini.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 32 tahun itu menjadi buronan pihak berwenang setelah mengedarkan berton-ton narkoba jenis kokain ke negara asalnya — Uruguay, serta ke Paraguay, Brasil, dan Amerika Serikat.
Dikutip dari AFP, pelaksanaan operasi perburuan tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Bolivia, Eduardo del Castillo, pada Minggu (30/7).
"Dalam beberapa jam ke depan, kami akan melakukan penahanan terhadap Tuan Sebastian Enrique Marset Cabrera," ujar del Castillo.
Dia menjelaskan, dalam operasi besar-besaran ini pihaknya mengerahkan lebih dari 2.250 aparat keamanan. Mereka sudah menangkap belasan orang yang diduga berafiliasi dengan Marset Cabrera.
"Kami telah mengerahkan lebih dari 2.250 petugas polisi, lebih dari 144 kendaraan bermotor, kami telah melakukan lebih dari 23 operasi, enam penggerebekan, dan penangkapan 12 orang," sambung del Castillo.
Petugas polisi anti-narkotika melakukan penggerebekan di sebuah rumah selama operasi untuk mencoba menangkap Sebastian Marset dari Uruguay di Santa Cruz, Bolivia. Foto: RICARDO MONTERO / AFP
Menurut pantauan saksi mata, aparat keamanan terlihat menyerbu sebuah rumah mewah di Santa Cruz — sebuah kota terbesar di Bolivia, yang terletak di perbatasan Brasil dan Paraguay.
ADVERTISEMENT
"Serangkaian penggerebekan telah dilakukan di Kota Santa Cruz seorang untuk pengedar narkoba yang berisiko tinggi bagi wilayah kami dan seluruh dunia," ujar del Castillo.
Del Castillo meyakini saat ini Marset Cabrera secara diam-diam telah mengunjungi Santa Cruz, ditemani istri dan ketiga anaknya yang berasal dari Peru. Dia diketahui sebagai tersangka kriminal lihai dan berpengalaman, acap kali berpindah dari satu negara ke negara lain untuk bersembunyi dengan menggunakan paspor palsu.
Lebih lanjut, del Castillo mengatakan hasil penggerebekan kala itu pihaknya telah menyita 17 senjata laras panjang, pistol, hampir dua ribu amunisi, rompi anti-peluru, dan 31 kendaraan bermotor.

Punya Reputasi Tersohor

Pihak berwenang meyakini, Marset Cabrera memasuki wilayah Bolivia pada September 2022 lalu. Dalam persembunyiannya, dia berupaya membangun sebuah reputasi yang disegani dengan mengakuisisi sebuah klub sepak bola profesional di negara itu.
Petugas polisi anti-narkotika melakukan penggerebekan di sebuah rumah selama operasi untuk mencoba menangkap Sebastian Marset dari Uruguay di Santa Cruz, Bolivia. Foto: RICARDO MONTERO / AFP
Seiring berjalannya penyelidikan, pada dua tahun lalu Marset Cabrera dilaporkan sempat dipenjara di Uni Emirat Arab. Kala itu, dia dituduh menggunakan paspor Paraguay palsu — tetapi berhasil dibebaskan berkat dokumen-dokumen yang dia miliki dari Uruguay.
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang menganggap Marset Cabrera sebagai salah satu gembong narkoba terkuat di wilayah Southern Cone, kawasan geografis yang terdiri dari negara Brasil, Chili, Argentina, Paraguay, dan Uruguay. Dia diduga mengangkut pengiriman berton-ton kokain melalui Uruguay dan menyelundupkannya ke negara-negara sekitar.
Selain itu, Marset Cabrera juga diduga memiliki hubungan dengan paman mantan presiden Paraguay yang dihukum akibat perdagangan narkoba, Horacio Cartes.