Bobby Jawab Isu Pencitraan Sidak Islamic Center

18 Maret 2024 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby saat mengamuk ke pekerja pembangunan proyek Islamic Center. Dok: Instagram @bobbynst
zoom-in-whitePerbesar
Bobby saat mengamuk ke pekerja pembangunan proyek Islamic Center. Dok: Instagram @bobbynst
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengamuk kepada kontraktor saat sidak ke proyek Islamic Center di Medan Labuhan, Kota Medan.
ADVERTISEMENT
slamic Center ini merupakan salah satu proyek multiyears Pemko Medan yang menghabiskan APBD Rp 342 miliar.
Video sidak Bobby itu diunggahnya ke akun Instagramnya. Lalu, sejumlah isu mengemuka.
Misalnya, ada isu yang menyebut bahwa Bobby sidak untuk pencitraan saja. Isu lain misalnya, menyebut bahwa Pemko Medan yang justru belum melakukan pembayaran alias mandek. Sehingga, proyek tidak berjalan.
Bobby membantah semua isu yang beredar itu meski katanya semua orang bebas berpendapat.
Soal pembayaran, pihaknya membayar sesuai progress di lapangan. Jadi, pada saat sidak, ia ingin memastikan perkembangan proyek itu.
“Ya lihat saja di lapangan pokoknya, di lapangan progresnya, di lapangan sudah ada progresnya, itu proyek multiyears, bukan yang baru dikerjakan sebulan, dua bulan, lihat progresnya,” kata Bobby saat ditemui di Gedung DPRD Medan pada Senin (18/3).
ADVERTISEMENT
“Kalau di Twitter (kini disebut X) bisa ngitung progres di lapangan, sama target yang, terminnya, silakan saja,” kata dia.
Bobby saat mengamuk ke pekerja pembangunan proyek Islamic Center. Dok: Instagram @bobbynst
Kata Bobby, pembayaran dilakukan secara bertahap. Jangan sampai, bila ada kesalahan di kemudian hari, pihaknya yang disalahkan.
“Nanti kita main bayar bayar aja dibilang gak dicek, main bayar-bayar. Giliran kita cek, dibilang belum dibayar. Kita ini kerja, ya silakan itu namanya pendapat,” kata dia.
“Saya rasa sudah dibayar (kontraknya). Kita mastiin pembayaran, yang mungkin sama-sama dengan DPRD. Disetujui oleh DPR, itu salah satu sejarahnya pertama di Kota Medan pekerjaan kita yang nilainya fantastis ya, murni APBD,” jelasnya.