Blusukan ke Pasar Mayang Jember, Bupati Hendy Kaget Puluhan Lapak Sepi Pedagang

29 Maret 2024 21:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan Bupati Jember Hendy Siswanto ke Pasar Mayang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan Bupati Jember Hendy Siswanto ke Pasar Mayang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bupati Jember Hendy Siswanto menggelar Jember Bersodaqoh sebagai kegiatan selama bulan Ramadan.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya menyalurkan bantuan dan menyapa warga, tapi dia juga menyempatkan diri blusukan ke tempat-tempat layanan publik.
Jumat, 29 Maret 2024, Bupati Hendy mengunjungi pasar-pasar tradisional di Kecamatan Mayang. Ia pun menemukan berbagai persoalan.
Pasar tradisional mangkrak tanpa dihuni oleh pedagang. Padahal, bangunannya tergolong baru karena dibangun lewat program revitalisasi pasar dengan biaya miliaran rupiah pada 2019.
Bupati Hendy menengarai, ada berbagai penyebab pasar ditinggalkan pedagang. Mulai desain bangunan yang tidak memperhatikan faktor fungsi untuk kepentingan publik hingga buruknya manajemen pasar.
"Saya kaget barusan saat naik, ternyata ada pasar yang istimewa dengan bangunan baru. Tetapi tidak digunakan oleh pedagang, sayang sekali," ujarnya.
Terdapat 94 ruang sebagai lapak dagangan di Pasar Mayang. Namun, tidak satu pun yang dipakai. Justru pedagang memakai jalan untuk berdagang.
ADVERTISEMENT
"Pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan, akhirnya mengganggu jalan raya," tutur pria berlatar belakang pengusaha itu.
Menurut Bupati Hendy, kecilnya minat pedagang untuk berjualan di dalam pasar ini lantaran banyak masalah bangunan yang perlu segera dibenahi.
"Contoh masalahnya seperti tangga yang sempit dan terlalu ketinggian. Jadi, orang susah mau lewat naik turunnya," ujar dia.
Hendy mengemukakan, lorong tangga kurang lebar. Sehingga, menyusahkan bagi lalu lalang pedagang maupun pembeli.
"Lorongnya kurang lebar. Orang mau jualan bawa barang susah. Pakai bantuan jasa angkut pasti keluar biaya tambahan," ulasnya.
Dia berencana memperbaiki sarana Pasar Mayang. Sepertinya, perlu lift khusus pengangkut barang supaya pedagang mudah memindah barang dagangan ke lantai atas.
"Harusnya ada lift barang. Kan murah tuh, sekitar Rp 300 juta an. Kalau ada lift barang dipasang pasti orang mau menempati lapak pasar," harapnya.
ADVERTISEMENT
Ia meyakini, kondisi pasar sepi pedagang walau sudah direnovasi juga terjadi di berbagai tempat lainnya. Maka dari itu, Bupati Hendy mengambil langkah pemeriksaan menyeluruh.
"Ternyata di Jember banyak pasar yang seperti ini. Cuma saya belum sempat untuk mengontrol semuanya," pungkas dia.
(LAN)