Proses produksi vaksin corona di Bio Farma

Bio Farma Produksi 100 Juta Vaksin Corona untuk Kebutuhan Dunia Akhir 2021

21 Oktober 2020 16:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Botol kecil yang nantinya bakal digunakan untuk wadah vaksin corona. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Botol kecil yang nantinya bakal digunakan untuk wadah vaksin corona. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Bio Farma dinyatakan telah terpilih sebagai salah satu Potential Drug Manufacturer CEPI for COVID-19. Hal tersebut merupakan kelanjutan dari hasil due diligence, pada tanggal 15 September 2020.
ADVERTISEMENT
Yakni memberikan penilaian pada aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, serta sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, fasilitas Bio Farma yang akan digunakan oleh CEPI, adalah untuk memproduksi vaksin COVID-19 dengan multi platform. Sebanyak 100 juta dosis per tahunnya, yang akan dimulai pada akhir Q4 2021/Q1 2022 mendatang.
"Untuk timelinennya disesuaikan vaksin. Untuk CEPI sendiri kita akan memulai produksi dari CEPI dari Q4 2021, kemudian diteruskan tahun 2022," kata Honesti dalam diskusi virtual yang disiarkan di Youtube Forum Merdeka Barat 9, Rabu (21/10).
Pada masa yang akan datang, kolaborasi dengan CEPI tidak sebatas vaksin COVID-19 saja, melainkan pengembangan vaksin pandemi lainnya melalui berbagai teknologi terkini.
Melihat proses produksi vaksin corona di Gedung 43 Bio Farma Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Diharapkan Bio Farma bisa mendapatkan akses terhadap berbagai teknologi pembuatan vaksin, sehingga akan memperkuat kemandirian vaksin secara nasional.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, kepercayaan yang diberikan oleh CEPI tidak lepas dari pengalaman yang panjang Bio Farma di dunia internasional sejak tahun 1997.
Bio Farma tercatat sebagai salah satu dari 29 produsen vaksin di dunia yang telah mendapatkan prakualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai syarat telah memenuhi Good Manufacturing Practices (GMP).
"Dari segi kualitas mereka sangat percaya Bio Farma, karena perjalanan Bio Farma terkait pengembangana vaksin saat ini sangat panjang," tutur dia.
Penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan memengaruhi kegiatan produksi rutin yang ada di Bio Farma.
“Tentu saja kami sudah memperhitungkan aktivitas produksi kami yang rutin, setelah dilakukan perhitungan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI, tidak akan mengganggu kegiatan produksi rutin di Bio Farma," ungkap Honesti dalam rilis sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Untuk kebutuhan vaksin corona di Indonesia, Bio Farma sanggup produksi 16-17 juta per bulan. Kapasitas produksi mereka 250 juta dosis dan masih terus ditingkatkan.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten