BIN: Pelaku Bom Katedral Makassar Diduga Anggota Eks Ormas

28 Maret 2021 19:47 WIB
Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Dr. Wawan Hari Purwanto, SH, MH. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Dr. Wawan Hari Purwanto, SH, MH. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Intelijen Negara (BIN) terus menyelidiki siapa dalang di balik peristiwa bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.30 WITA atau 09.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada informasi yang dihimpun BIN, Deputi VII BIN, Wawan Purwanto mengatakan pelaku bom bunuh diri diduga merupakan anggota atau simpatisan dari salah satu bekas ormas di tanah air. Meski begitu, Wawan enggan merinci ormas mana yang dimaksudnya itu.
"Penangkapan sejumlah pelaku teroris di Makassar yang sebagian merupakan anggota dan simpatisan dari eks ormas tertentu terus didalami," ujar Wawan saat dihubungi, Minggu (28/3).
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3). Foto: Abrian Abhe/ANTARA FOTO
Sampai saat ini, Densus 88 memang terus menangkap jaringan teroris di Sulawesi Selatan. Terakhir ada 19 orang ditangkap dan dibawa ke Jakarta.
Wawan menyebut, pihaknya telah mengetahui akan adanya ratusan jemaah dibaiat oleh ISIS di Sudiang Sulsel sejak 2015 lalu.
Lalu, awal Januari 2021 ada sebanyak 20 terduga teroris jaringan JAD telah ditangkap Polda Sulsel dan Densus 88. Kelompok tersebut, disebut Wawan, terlibat dalam pendanaan pelaku bom bunuh diri di Filipina, fasilitator pelarian Andi Baso terduga pelaku pengeboman gereja Oikomene Samarinda 2017.
ADVERTISEMENT
"Mereka sudah melakukan persiapan fisik maupun kemampuan i'dad. Terduga teroris yang tertembak waktu itu diduga akan melakukan aksi bom bunuh diri," ucap Wawan.
Detik-detik ledakan di depan Katedral Makassar, Minggu (28/3). Foto: Dok. Istimewa
Atas dasar itu pula, Wawan menyebut pelaku bom bunuh diri di Makassar merupakan bagian dari target penangkapan polisi sejak lama. Sampai saat ini, polisi masih terus menelusuri jaringan-jaringan teroris yang masih ada di Sulawesi Selatan.
"Pelaku kasus bom bunuh diri di gereja katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan. Masih ada beberapa yang belum tertangkap dan terus dalam pengejaran," kata Wawan.