Bertemu JK, Pendeta Gilbert Jelaskan soal Pernyataan yang Menyinggung Umat Islam

15 April 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wakil Presiden ke 10 dan 12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dan Pendeta Gilbert Lumoindong konferensi pers di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/4/2024).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden ke 10 dan 12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dan Pendeta Gilbert Lumoindong konferensi pers di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), menerima permintaan maaf Pendeta Gilbert Lumoindong terkait video viral yang menyinggung umat Muslim. JK menilai, pernyataan Pendeta Gilbert itu telah dipotong dan disebarkan dari video saat ibadah internal.
ADVERTISEMENT
“Dalam Islam itu ayatnya, 'Lakum dinukum waliyyadin', agama saya, agama saya dan agamamu, agamamu. Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” kata JK kepada wartawan di kediamannya, Jalan Brawijaya, Senin (15/4).
JK menilai ucapan Pendeta Gilbert yang telah dipotong dan disebarkan itu seharusnya tak perlu dilihat sebagai penistaan agama. Sebab, video yang beredar itu adalah hasil editan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Ya itu tadi disampaikan bahwa tidak ada maksud untuk menista, hanya latar belakangnya banyak diedit hal-hal yang mendahului hal itu,” ungkap JK
Wakil Presiden ke 10 dan 12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dan Pendeta Gilbert Lumoindong konferensi pers di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Di hadapan JK, Pendeta Gilbert menjelaskan ia sama sekali tak bermaksud mengolok atau menghina umat Islam. Ia menyebut, video yang dipotong itulah yang menimbulkan persepsi publik bahwa ada penistaan terhadap agama Islam.
ADVERTISEMENT
“Mungkin ada yang melihatnya dengan kacamata yang berbeda. Lalu kemudian, mengedit-edit. Apa tujuannya, ya, buat saya setiap kita hanya tuhan yang tahu. Tetapi yang pasti bahwa penjelasan itu bukan penjelasan yang lengkap,” jelas Pendeta Gilbert.
Ia bercerita, ia sudah dekat dengan Islam sejak kecil karena tinggal di dekat masjid. Bahkan saat masih di sekolah dasar, Pendeta Gilbert juga sempat belajar agama Islam.
Dalam ceramahnya yang dipotong itu, Pendeta Gilbert sebenarnya sedang menekankan soal cara ibadah umat Muslim sebagai bagian dari autokritik kepada umat Kristen. Salah satunya soal kewajiban umat Islam membayar zakat 2,5%.
“Jadi untuk itu sekali lagi saya minta maaf kegaduhan ini, tapi percayalah kebersamaan Indonesia selalu ada di hati saya dan di hati saya selalu ada persatuan karena dasar khotbahnya kalau didengar hari itu, itu justru tentang kasih, kasihlah sesamamu,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Alasan Pilih Ketemu JK untuk Klarifikasi

Wakil Presiden ke 10 dan 12 sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla (JK) dan Pendeta Gilbert Lumoindong konferensi pers di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Jakarta, Senin (15/4/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Pendeta Gilbert mengaku memang sengaja memilih bertemu dengan JK untuk mengklarifikasi potongan pernyataannya yang viral itu. Menurutnya, JK adalah sosok senior yang punya posisi strategis dan berpengalaman.
“Beliau berpengalaman dan bukan hanya berpengalaman tapi beliau juga seorang yang diakui sebagai 'pemimpin' umat Muslim, dalam hal ini beliau juga pemimpin Dewan Masjid,” jelasnya.
Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan potongan ceramah Pendeta Gilbert. Dalam video itu, Pendeta Gilbert menyinggung soal kewajiban membayar zakat antara umat Islam yang 2,5% dan umat Kristen yang 10%.