Benny Harman Polisikan Balik Pegawai Restoran di Labuan Bajo Terkait Cekcok

27 Mei 2022 21:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benny K Harman. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Benny K Harman. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus Demokrat Benny K Harman dilaporkan oleh Manajer Restoran Mai Ceng'go di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, ke Polres Manggarai Barat.
ADVERTISEMENT
Benny dilaporkan oleh pihak restoran bernama Ricardo Cundawan atas dugaan melakukan kekerasan terhadap salah satu pegawai restoran tersebut.
Menyikapi laporan itu, Benny mengatakan dirinya siap mengikuti proses hukum atas laporan itu. Ia juga siap hadir jika ada panggilan dari kepolisian.
"Pastinya sebagai warga negara yang baik saya akan ikuti proses hukum, saya taat hukum. Silakan saja lanjut proses hukumnya. Saya malah senang," kata Benny, Jumat (27/5).
Wakil Ketua Komisi III (Demokrat), Benny K Harman. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Namun, anggota Komisi Hukum DPR ini mengatakan, karyawan tersebut dinilai telah menyebarkan berita bohong dan pencemaran nama baik. Melalui sang istri Maria Goreti Ernawati, Benny sudah melaporkan balik Ricardo Cundawan ke Polres Manggarai Barat.
"Istri saya sudah melaporkan ke Polres Manggarai Barat atas perbuatan tidak menyenangkan dan perbuatan menyebarkan hoaks di sejumlah media," kata Benny.
ADVERTISEMENT
"Dua laporan yang telah diterima Polres Manggarai Barat tersebut, yakni laporan perbuatan tidak menyenangkan yang diterima BKH sekeluarga dan perbuatan menyebarkan berita bohong," lanjut dia.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini juga meminta agar pihak restoran dapat menghargai pengunjung. Ia kembali menekankan dirinya hanya mengingatkan pihak restoran. Tidak ada insiden penamparan seperti yang disampaikan oleh pihak restoran.
" Jelas-jelas pertama, karyawan yang memandu kami masuk ruangan VIP dan menunjuk meja lalu menawarkan order makanan," ujar dia.
"Kedua, kami order makanan dan minuman untuk 4 orang, ketiga, di meja sama sekali tidak tertulis ada reservasi/pesanan. Ketiga, kami dapat informasi yang telah dibenarkan front desk resto bahwa memang tidak ada reservasi meja makan," lanjut Benny.
ADVERTISEMENT
"Keempat, telepon tamu untuk reservasi baru dilakukan setelah kami order dan menunggu pesanan, selanjutnya tidak benar dan hoaks besar berita bahwa saya menampar tiga kali. Tidak pernah menampar. Silakan divisum saja untuk membuktikan itu," papar Benny.

Latar Belakang Kasus

Sebelumnya dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat Benny sempat cekcok di restoran tersebut. Namun dia membantah melakukan kekerasan. Dia menceritakan kronologi versi dia terkait peristiwa di restoran tersebut.
Benny mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (24/5). Dia saat itu tengah bersama dengan istri dan anaknya makan di restoran Mai Cenggo sekitar pukul 12.30 WITA.
Benny mengaku saat masuk restoran, mereka diarahkan ke lantai bawah di dalam ruangan VIP Ber-Ac. Ia pun memilih meja dari sekian meja yang ada, dan duduk di meja tersebut. Saat itu, kata Benny, tidak ada tulisan atau pemberitahuan apa pun dari pihak resto bahwa meja yang ditempati sudah direservasi.
ADVERTISEMENT
15 menit kemudian, ia mengaku diberi tahu oleh pegawai restoran untuk meninggalkan ruangan karena ruangan sudah direservasi. Dia mengaku dipersilakan keluar.
Benny pun datangi lagi pihak front desk dan meminta agar bisa bertemu dengan pihak manager atau pemilik. Di front desk, ia mengaku menerima informasi bahwa tamu telah reservasi per telepon setelah ia dan keluarga ke tempat itu.
"Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," kata Benny.
ilustrasi dapur restoran Foto: Shutter Stock
Di sebuah ruangan, Benny pun menyampaikan kekecewaan atas perlakuan yang ia dan keluarga terima. Ia merasa diperlakukan dengan tidak beradab.
Namun, manager restoran saat itu, kata Benny, tengah berada di Denpasar Bali. Dia pun bertanya kepada karyawan siapa yang menyuruhnya keluar dari ruangan VIP, tetapi tidak dijawab. Di situlah cekcok terjadi.
ADVERTISEMENT
Saat itu, Benny mengaku hanya mendorong muka karyawan restoran tersebut, tak lakukan kekerasan. Di ruangan tersebut juga terdapat seorang ibu-ibu.