Belajar dari Malaysia: Skor IPK 50, Hasil Perbaikan Lembaga Pemberantas Korupsi

31 Januari 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ilustrasi korupsi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi korupsi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memperoleh skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 34 untuk tahun 2023. Angka yang tidak berubah dari tahun lalu alias stagnan.
ADVERTISEMENT
Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Indonesia dan Singapura yang tidak mengalami perubahan dari tahun lalu. Singapura mendapat skor 83 untuk tahun 2023. Masih menempatkannya masuk 5 besar negara paling bersih dari korupsi.
IPK dihitung oleh Transparency International dengan skala 0-100, yaitu 0 artinya paling korup, sedangkan 100 berarti paling bersih.
Dari 10 negara Asia Tenggara, hanya ada 3 negara yang skor IPK-nya naik yakni Timor Leste, Filipina, dan Malaysia. Peningkatan paling tinggi diraih Malaysia dengan 3 poin, dari 47 menjadi 50.
Daftar Indeks Perspesi Korupsi negara-negara Asia Tenggara. Foto: Transparency International
Skor IPK Malaysia yang membaik karena ada perbaikan dalam upaya pemberantasan korupsi. Termasuk penguatan lembaga antikorupsi Malaysia yakni Suruhan Jaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM).
"Malaysia dalam 2 tahun terakhir atau bahkan tahun kemarin mulai memperkuat SPRM nya atau lembaga antikorupsi di Malaysia," kata kata Deputi Sekjen TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (30/1).
ADVERTISEMENT
"Semenjak 1MDB skandal, mereka mulai berbenah diri, dan mereka mulai menampakkan hasil," sambungnya.
Peringkat negara berdasarkan skor Indeks Persepsi Korupsi Tahun 2023. Foto: Transparency International
Survei IPK dilakukan pada 180 negara. Rata-rata skor IPK global ialah 43, sementara skor rata-rata negara Asia Pasific ialah 45.
Catatan TII, angka rata-rata global ini stagnan dalam 8 tahun terakhir.
"Bila kita lihat negara-negara di Asia Tenggara yang sekarang, sebagai negara-negara yang akan maju ekonominya atau pasarnya, sangat terlihat bahwa mereka memiliki CPI rata-rata di atas 40. Misalnya Vietnam yang mulai terbangun bagaimana ekonomi pasarnya atau Malaysia yang upaya pemberantasan korupsi linear dengan investasinya," papar Wawan.