Beda Pidato Jokowi, SBY, dan JK di Sidang Umum PBB

23 September 2020 10:58 WIB
Suasana saat Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB di Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat. Foto: Kementerian Luar Negeri
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB di Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat. Foto: Kementerian Luar Negeri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi pada Rabu (23/9) menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum ke-75 PBB . Dalam pidato yang disampaikan secara virtual itu Jokowi berpidato dalam bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ini pertama kalinya Jokowi menyampaikan pidato di forum internasional tersebut selama memimpin Indonesia. Saat periode pertama masa jabatan, Jokowi selalu mengutus Wapres Jusuf Kalla ke SU PBB.
Jokowi, JK maupun Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono punya perbedaan saat menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB, berikut rangkumannya:

Beda Penggunaan Bahasa dalam Pidato Jokowi-Jusuf Kalla dan SBY

Dalam pemerintahan periode pertama Kabinet Kerja Jokowi-JK, Wapres RI periode 2014-2019 Jusuf Kalla, 5 kali berturut-turut menghadiri Sidang Umum Tahunan PBB untuk mewakili Presiden Joko Widodo.
Jusuf Kalla selalu menggunakan bahasa Inggris dalam setiap forum internasional termasuk dalam pidato di Sidang Umum PBB. Hal yang sama juga dilakukan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang selalu menghadiri sendiri SU PBB.
ADVERTISEMENT
Penggunaan bahasa Inggris dan Indonesia dalam forum internasional tidak keliru. Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia yang diteken Jokowi pada 30 September 2019.
Dalam Perpres Nomor 63 ini, Jokowi mengatur seluruh pejabat negara untuk berpidato dengan bahasa Indonesia dalam forum internasional. Aturan itu berlaku untuk seluruh pejabat RI baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Pidato Kenegaraan JK di sidang umum PBB. Foto: Ananda Teresia/kumparan

Tema Pidato di Sidang Umum PBB

Dalam pidato di Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-74 PBB pada 23 September 2019, Jusuf Kalla menyampaikan tema multilateralisme, perdamaian dunia, penguatan negara kawasan, pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030, serta penghormatan terhadap kedaulatan negara lain.
ADVERTISEMENT
Sementara, pada Sidang Umum PBB ke-69 pada tahun 2014 lalu, SBY berpidato soal Indonesia dalam perdamaian dunia termasuk upaya Indonesia untuk terus memegang teguh nilai-nilai kebebasan, toleransi, modernisasi dan multikulturalisme.
Jokowi juga menyinggung multilateralisme. "PBB harus dapat membuktikan bahwa multilateralism delivers, termasuk pada saat terjadinya krisis," ungkapnya.
"Indonesia memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan terhadap PBB dan multilateralisme. Multilateralisme adalah satu-satunya jalan yang dapat memberikan kesetaraan," ungkap Jokowi.
Hal lain yang disoroti JK, SBY dan Jokowi, adalah perlunya reformasi di PBB.
"Kita perlu mengakhiri penderitaan yang dialami oleh warga Palestina, khususnya di Gaza dan wilayah yang diduduki (oleh Israel). Tidak lupa untuk mengupayakan pembentukan solusi dua negara," ujar Presiden SBY dalam SU PBB 24 September 2014.
ADVERTISEMENT
"Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina untuk mendapatkan hak-haknya," tegas Jokowi dalam pidato SU PBB hari ini.
Misalnya, tahun ini Jokowi mengangkat isu pandemi COVID-19 dunia, sesuai dengan tantangan dunia di masa ini.
Jokowi menyampaikan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi pandemi COVID-19, baik di sektor kesehatan maupun berbagai dampak yang ditimbulkan di bidang sosial ekonomi.

Pertama Kali Sidang Umum PBB Digelar Virtual

Sidang umum PBB dari tahun ke tahun berlangsung di Gedung Pusat PBB di Kota New York, AS.
SBY dan JK selalu menyempatkan diri hadir ke New York dan menyampaikan pidato secara langsung.
ADVERTISEMENT
Namun, untuk tahun ini, karena pandemi virus corona yang menyergap, para pemimpin dunia mengirimkan rekaman pidato (taping) untuk pertama kalinya. Hampir seluruh Sidang Umum PBB berlangsung virtual.
Layar memperlihatkan Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya pada Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020). Foto: Kemenlu/HO ANTARA FOTO
Rekaman pidato Jokowi diputar sebelum pukul 07.00 WIB, Rabu (23/9). Jokowi yang mengenakan setelan biru dan berpeci hitam, sebelum berpidato tampak melepas masker terlebih dulu, memberi pesan kuat tentang perlunya masker dalam upaya penanggulangan pandemi corona.
Pertemuan fisik di Markas Besar PBB di New York, hanya dapat diikuti oleh perwakilan masing-masing negara yang berkedudukan di New York.
Secara fisik, Indonesia diwakili oleh Duta Besar atau Wakil Tetap RI untuk PBB, serta para diplomat yang bertugas pada Perutusan Tetap RI untuk PBB.
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona