Basuki soal Konstruksi Tol Bocimi: Kalau Kurang Bagus Ini Rusak Semua

5 April 2024 17:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Tol Bocimi, Jumat (5/4/2024). Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Tol Bocimi, Jumat (5/4/2024). Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan penyebab amblasnya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) bukan karena gerakan tanah, tetapi karena longsor tanah timbunan akibat hujan.
ADVERTISEMENT
"Kita lihat di sana longsorannya ini bukan gerakan tanah tapi memang longsoran tanah timbunan pada saat pembangunan dulu, karena curah hujan yang tinggi," ujar Basuki saat meninjau lokasi longsor, Jumat (5/4).
Basuki menyatakan apabila amblasnya jalan tol ini karena masalah kontruksi maka dampaknya akan lebih besar. "Kalau [kontruksi] kurang bagus ini rusak semua," ujarnya.
Lebih lanjut Basuki menyatakan penanganan terhadap jalan Tol Bocimi yang amblas akan dilakukan secara temporer untuk saat ini. Tujuannya agar jalan tol seksi II Cigombong-Cibadak itu dapat digunakan untuk mudik lebaran.
Tol Bocimi KM 64 yang amblas, Kamis (4/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Henry Purba
Menurut dia longsor terjadi di Tol Bocimi arah Jakarta ke Sukabumi. Sehingga yang nantinya dipakai mudik adalah jalur B.
"Kita akan berusaha untuk menangani secara temporer, tiga hari ini kita akan sheet piling, kemudian hari Senin nanti kita monitor, kita tes dulu untuk bisa kita upayakan jalur B nya itu dipakai untuk jalur mudik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Apabila penanganan secara temporer ini dinyatakan aman, maka pihak terkait akan berkoordinasi dengan polisi untuk membuka jalur B.
"Saya kira ini nanti kita upayakan Senin atau Selasa bisa dipakai kalau penanganan temporer bisa berhasil," ujar Basuki.

Digratiskan

Apabila bisa digunakan maka Tol dari Cigombong ke Parungkuda gratis. "Nanti kita gratiskan," katanya.
Setelah temporer, maka langkah selanjutnya yaitu penanganan permanen yang dilakukan setelah Lebaran. "Karena saya ingin full speed di sebelum lebaran tapi batching plan sudah pada libur dan ini hari besar lebaran. Saya kira kita kasih kesempatan libur dulu sampai tanggal 15 baru full speed untuk penanganan permanen. Penanganan permanennya kira-kira 2-3 bulan," katanya.
Tol Bocimi amblas, Rabu (3/4/2024). Foto: Dok. Istimewa
Basuki menyatakan ada 2 opsi untuk teknis penanganan permanen yaitu menangani titik yang longsor atau lokasi yang longsor dibuat jembatan menyambung dengan jembatan Ciseuseupan 2.
ADVERTISEMENT
Namun mengenai opsi jembatan, Basuki lebih kepada tanpa jembatan. Menurut dia tanpa jembatan lebih aman.
"Cuma untuk waktu dan safety kita masih berani tanpa jembatan, supaya lebih cepat. Kalau [dibuat] jembatan bisa sampai 5 bulan," ujarnya.