Banyak Kader Usia di Atas 65 Tahun, Ketum PBNU Minta Ansor Dimudakan

2 Februari 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Yahya memberi sambutan di acara resepsi Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
zoom-in-whitePerbesar
Gus Yahya memberi sambutan di acara resepsi Harlah ke-101 Nahdlatul Ulama. Foto: Youtube/TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyoroti kader GP Ansor banyak yang sudah tidak muda lagi. Memang, dalam kepengurusan dan keanggotaan GP Ansor tidak mengenal kata pensiun.
ADVERTISEMENT
"Dulu yang jadi anggota Ansor itu jauh lebih muda mulai umur 15 tahun. Walaupun memang sejak didirikan itu semua sudah mengatakan bahwa di dalam Ansor ini tidak akan ada pensiun. Sehingga anggotanya masih Ansor terus walaupun sudah beranak cucu," kata Gus Yahya di Kongres ke-16 GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2).
Ia mengatakan, sampai saat ini masih banyak kader GP Ansor yang aktif yang berusia di atas 65 tahun. Padahal, dulu sebagian besar aktivis atau kader GP Ansor adalah pemuda di kalangan umur 20-an.
"Sekarang sudah dua kali lipatnya. Nah, ini saya minta ini dimudakan kembali. Karena Ansor ini pada dasarnya adalah gerakan pandu, maka saya senang dan tepat sekali apabila dalam Kongres ke-16 kali ini dipilih tema 'Gerakan Muda Ansor sebagai Peta Jalan NU Masa Depan'," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kanan), Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil pada pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Terminal Penumpang Kapal Pelni, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Sebab, sesuai dengan nama awalnya, Ansor harus menjadi pandu atau path-finder. Sehingga, Ansor harus menjalani terlebih dulu apa pun yang akan ditempuh oleh NU.
"Dan ini yang sudah terjadi dan kita jalankan selama ini. Kalau sekarang NU meluncurkan Gerakan Keluarga Maslahat NU, Ansor dan Banser sudah terlebih dahulu meretas jalan untuk berhikmah langsung di akar rumput bersama-sama dengan warga," jelasnya.
Karena itu, Gus Yahya meminta agar GP Ansor tidak sedikit pun bergeser dari semangat awal pengabdiannya.
"Ansor tetap menjadi pandu NU. Ansor tetap menjadi sahabat-sahabat NU. Ansor tetap menjadi penjaga-penjaga NU, dan menjaga NU berarti menjaga NKRI," pungkasnya.