Bantah Suntik Vaksin Kosong ke Anak SD, Dokter G Beberkan Alur Vaksinasi

24 Januari 2022 20:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dokter G (kanan), menyangkal menyuntikkan vaksin bodong ke siswa SD di Medan Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
dokter G (kanan), menyangkal menyuntikkan vaksin bodong ke siswa SD di Medan Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus dugaan vaksin kosong yang diinjeksi ke tubuh anak SD di Medan oleh seorang vaksinator viral di media sosial pekan lalu. Vaksinatornya adalah dokter berinisial G.
ADVERTISEMENT
Dokter G bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Kasus ini kemudian juga menjadi atensi dan sedang diselidiki Polda Sumut.
Dokter G hari ini memberikan penjelasan secara tertulis, Senin (24/1). Dia membantah semua tudingan yang menganggapnya tidak menyuntikkan cairan vaksin ke tubuh anak SD itu.
“Terhadap tudingan saya menyuntikkan vaksin kosong adalah tudingan yang menyesatkan dan saya bertanggung jawab dan meyakini dengan sungguh-sungguh, sesuai sumpah profesi saya, bahwa saya yakini suntikan yang saya berikan adalah berisi vaksin, yang telah diisi oleh sejawat saya,” ujar G.
Dalam keterangan tertulisnya itu, dia membeberkan poin-poin proses penyuntikan. Berikut pernyataan dokter G:
• Vaksin yang digunakan bersumber dari Polsek Medan Labuhan merek SINOVAC
ADVERTISEMENT
• Spuit (jarum suntik) yang disediakan adalah Spuit 0,5 cc. Merek Oneject 0,5 ml ukuran 14 G, pembuatan juli 2021 (2021 - 07) dan expired Juni 2026 (2026 –06) produksi: PT Oneject Indonesia. No Reg : Kemenkes RI AKD 20902400067.
• Selama pelayanan, karena sangat ramai, anak – anak didampingi oleh orang tua dan wali masing – masing, sehingga saya tidak mengetahui dan tidak sadar selama pelayanan ada pihak yang mengambil gambar atau merekam. Hal ini tidak saya permasalahkan karena sifatnya untuk dokumentasi, kenang – kenangan.
• Dalam pembagian tugas, untuk mempercepat pelayanan pemberian vaksin pada anak, maka dalam tim kami sepakati tugas masing – masing. Tim vaksinator dokter melakukan penyuntikan vaksin dan perawat yang membantu untuk mengambil memasukkan vaksin dalam spuit 0,5 cc yang sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
• Selama pelayanan penyuntikan vaksin sesuai yang terlihat dalam video yang beredar, saya mengambil spuit 0,5 cc yang berada di sisi kanan belakang saya dan saya yakini bahwa spuit itu sudah diisi/terisi vaksin (vaksin dimasukkan oleh Perawat W) yang posisi berada di belakang saya.

• Prosedur yang dilakukan oleh Perawat W adalah :

- Mengambil spuit 0,5 cc Merek Onejeck dalam kotak spuit yang masih baru dan bersegel.
- Menyobek kertas segel Spuit 0,5 cc
- Mengeluarkan spuit 0,5 cc dari dalam kemasan
- Membuka segel aluminium vaksin
- Menusuk karet vial vaksin
- Menarik dosis vaksin sebanyak 0,5 cc ke dalam spuit
- Memasukkan kembali spuit yang sudah berisi vaksin ke dalam kertas pembungkus spuit
ADVERTISEMENT
- Meletakkan vaksin yang sudah berisi ke dalam Box Spuit.

• Prosedur yang dilakukan oleh saya selaku dokter adalah:

√ Memanggil peserta vaksinasi untuk duduk dengan mengangkat lengan baju hingga setinggi bahu (terkadang saya membantu peserta untuk menaikkan baju ke atas setinggi bahu)
√ Melakukan disinfeksi membersihkan dengan alkohol swab di lokasi yang akan disuntikkan vaksin.
√ Mengambil spuit 0,5 cc di dalam box spuit yang saya yakini sudah di isi vaksin sesuai dosis oleh Perawat W.
√ Melakukan suntikan vaksin secara intramuskular di daerah lengan kiri atas menggunakan spuit yang saya ambil (saya yakini sudah berisi vaksin yang berada dibelakang kursi saya) dan menyuntikkan hingga terdengar bunyi ”klek” (bunyi ini menandakan bahwa spuit telah mendorong vaksin masuk ke dalam tubuh dan patah sehingga tidak bisa digunakan kembali).
ADVERTISEMENT