Banjir Bandang Terjang Somalia, 14 Orang Tewas

25 Maret 2023 23:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Banjir Bandang Foto: Igoy El Fitra/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Banjir Bandang Foto: Igoy El Fitra/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sedikitnya 14 orang tewas akibat banjir bandang yang melanda Kota Barrdhere, negara bagian Jubaland, di sebelah selatan Somalia, Sabtu (25/3). Dilansir AFP, banjir itu juga menyebabkan jembatan, jalan, dan sejumlah rumah hancur.
ADVERTISEMENT
"Sebagian besar korban tewas karena terjebak di jembatan yang tersapu banjir Kamis malam. Sangat sulit menyelamatkan orang-orang ini karena sudah malam dan kurangnya sumber daya di sana," kata Komisaris Distrik, Mohamed Weli Yusuf, dilansir AFP, Sabtu (25/3).
Salah satu penduduk setempat, Ahmed Omar, menyebut hujan lebat sudah turun di wilayah Baardhere selama tiga hari terakhir. Ia merupakan salah satu korban yang rumahnya hancur terbawa banjir bandang.
"Banjir telah menghancurkan kota, rumah saya hancur dan sebagian besar barang saya hanyut terbawa banjir. Alhamdulillah keluarga saya selamat, tapi lima orang tetangga saya meninggal termasuk anak-anak dan perempuan. Sekarang seluruh kota terendam, dan sebagian besar keluarga sudah mengungsi," kata Ahmed.
Presiden Somalia, Jubaland Ahmed Mohamed Islam, telah mengirimkan rasa dukanya. Ia juga menyerukan agar bantuan segera dikirimkan ke masyarakat yang terdampak.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya hujan yang menandakan pergantian musi ini membawa kelegaan di sejumlah daerah di Somalia yang menderita kekeringan buruk selama empat dekade. Berdasarkan laporan studi WHO, Unicef, dan Kementerian Kesehatan Somalia, diprediksi setiap harinya akan ada 135 orang yang meninggal akibat kekeringan sepanjang Januari-Juni 2023.
Somalia, Kenya, dan Ethiopia sudah tidak mengalami musim hujan selama lima tahun berturut-turut. Hal ini membuat jutaan hewan ternak mati, dan lebih dari satu juta warga meninggalkan rumah mereka untuk mencari makanan dan sumber air. Meski belum mencapai ambang batas kelaparan, namun PBB menyebut lebih dari separuh penduduk Somalia akan butuh bantuan kemanusiaan karena kekeringan parah.
Meski turunnya hujan bisa dianggap berkah di beberapa daerah di Somalia, lembaga tanggap bencana PBB, OCHA, memperingatkan risiko peningkatan sejumlah penyakit seperti kolera karena kondisi kehidupan yang memburuk.
ADVERTISEMENT