Bangun Kawasan Urban Jadi Prioritas Anies Baswedan

12 Januari 2024 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadiri acara Dialog Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (11/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadiri acara Dialog Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (11/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Capres nomor 01 Anies Baswedan menegaskan negara harus memberi perhatian serius terhadap pembangunan kawasan urban. Menurutnya, persoalan ini yang masih belum dilakukan selama ini.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini memberi pertanyaan ketika bertemu kepala desa, adakah panduan membangun desa dari pemerintah pusat.
"Kalau Anda ketemu kepala desa dan bertanya adakah panduan dari pemerintah pusat membangun desa kemungkinan ada," kata Anies dalam Dialog Capres Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Kamis (11/1).
Situasi itu, kata dia, terbalik ketika seorang wali kota ditanya adakah panduan membangun kota dari pemerintah pusat.
"Tidak ada. Ketika ada wali kota memikirkan transportasi umum karena dia peduli dengan transportasi umum. Ketika wali kota memikirkan kota hijau dia memikirkan kota hijau. Tapi belum ada panduannya," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengendarai sepeda di jalur sepeda yang ada di kawasan Taman Semanggi, Jakarta pada Rabu (10/12). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Anies memberi solusi yaitu negara bisa mengantisipasi tren urbanisasi dengan memiliki badan khusus tentang pengelolaan kawasan urban. Anies sengaja tidak menyebut badan tersebut dengan membuat sebuah kementerian. Dia khawatir hal tersebut berbau urusan birokrasinya.
ADVERTISEMENT
"Lebih baik membentuk badan. Sehingga badan ini menyusun regulasi bagaimana membuat kota layak huni dan kota berketahanan," ujarnya.
Hal itu, kata Anies, ada kriterianya. Hal kedua yang menjadi prioritas adalah membuat aturan-aturan yang memudahkan pembangunan di kawasan urban.
Anies membagi dua kawasan dalam hal ini yaitu urban dan sub urban. Kebanyakan regulasi zona regulasi tidak memikirkan membangun kota yang gedungnya tinggi. "Sehingga aturan-aturan yang terkait dengan hal itu tidak supportive," kata Anies.
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menghadiri acara Dialog Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045 di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (11/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Anies banyak melihat akibat aturan yang tidak mendukung banyak intensitas bangunan banyak dibatasi dan ditransaksikan.
Hal ini, kata dia, harus dihentikan. Dia berharap ke depan kota yang ditumbuhkan memiliki gedung-gedung tinggi.
Anies mengaku pernah melakukan studi di antara zona regulasi di Jakarta. Dia menjelaskan jika Indonesia mengadopsi zona regulasi seperti yang diterapkan di Singapura, maka hanya 25% tapak tanah yang dipakai.
ADVERTISEMENT
"75% tidak perlu dipakai bila kita memakai zonasi seperti di Singapura," ujar dia.
(IK)