Bambang Widjojanto: Sekarang Kita Mainnya Dalil, Jangan Bikin Gimik

4 April 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Widjojanto mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Widjojanto mengikuti sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Tim Hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Bambang Widjojanto, meminta untuk kembali berbicara soal argumen atau dalil, tidak pada gimik.
ADVERTISEMENT
Bambang mengatakan, dari ahli-ahli yang dihadirkan oleh pihak terkait dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 yang digelar di Gedung MK, menurutnya tak ada satu pun pernyataan yang membantah ahli dari kubunya.
"Dari seluruh saksi yang dihadirkan oleh 02 pada hari ini, ahli yang dihadirkan 02 atau pihak terkait pada hari ini tidak ada satu pun ahli yang meng-counter ahli kami yang berkaitan dengan bantuan sosial, karena ahli yang ditampilkannya sama sekali tidak ada, enggak ada," kata Bambang dalam konferensi pers di Gedung MK, Jakarta, Kamis (4/4).
Bambang lantas menjelaskan soal perbedaan pembagian bansos pada Januari 2023 dengan Januari 2024. Ia mengatakan ada perbedaan sebesar 400%.
"Satu, bila dilacak bantuan sosial Januari 2023 dan Januari 2024 ada perbedaan 400% bantuan sosial. Januari [2023] cuma 3 triliun sementara bantuan Januari 2024 itu hampir 12 triliun lebih," ucap BW.
ADVERTISEMENT
Kemudian soal El Nino, Bambang menuturkan, ada beras yang dibeli dengan alasan bantuan ad hoc karena El Nino kebutuhannya cuma 600.000 ton tapi yang diimpor 3 juta ton.
"Jadi lebih dari 500% dan dalam sepanjang sejarah menurut ahli Faisal Basri, harga beras itu harga beras tertinggi di Indonesia di atas 20.000 atau 20.000, itu argumen yang kedua," terang dia.
Lebih jauh, Bambang juga membahas soal kunjungan Presiden Jokowi ke beberapa tempat yang disebut berkaitan dengan bansos dan konsolidasi pejabat daerah.
"Argumen yang ketiga, yang juga tidak bisa di-counter sampai hari ini, kunjungan Pak Jokowi ke beberapa tempat terkonfirmasi berkaitan dengan Bansos dan konsolidasi pejabat daerah," imbuh Bambang.
Dia menilai, argumen-argumen itu membenarkan dalil-dalil yang diajukan oleh pihaknya kepada Mahkamah Konstitusi.
ADVERTISEMENT
"Jadi sekarang kita mainnya main dalil, jangan lapangan sepak bola digeser ke sini gitu kan, karena ada orang yang nggak paham soal konstitusi terus geser-geser main sepak bola ada 10-0, 20-0 udahlah jangan bikin gimik itu, itu kekanak-kanakan banget," tandas dia.