Bagi Prancis, Perjanjian Iran Dapat Membuka Jalan Damai

9 Mei 2018 2:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly (Foto: Michel Euler/Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly (Foto: Michel Euler/Pool via Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengatakan perjanjian nuklir Iran yang dibuat pada tahun 2015 lalu memang tidak sempurna. Namun, Parly menegaskan bahwa perjanjian itu merupakan sumber perdamaian karena mampu menekan program nuklir Iran.
ADVERTISEMENT
“Perjanjian ini adalah faktor dari perdamaian dan stabilisasi di kawasan yang sangat eruptif,” kata Parly seperti dilansir Reuters, Selasa (8/5).
Pernyataan itu disampaikan menjelang keputusan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam akan menarik diri dari perjanjian tersebut. Trump menilai perjanjian tersebut memiliki banyak kekurangan dan lebih menguntungkan Iran.
“Iran telah menghormati perjanjian tersebut yang bertajuk Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA),” papar Parly kepada radio RTL.
JCPOA merupakan perjanjian yang telah disepakati oleh Iran dan beberapa negara dunia seperti Jerman, Inggris, dan Prancis, pada tahun 2015 lalu. Isi perjanjian ini adalah Iran menyepakati membatasi program nuklir negara namun sebagai gantinya, Iran meminta sanksi terhadap ekonomi Teheran dicabut.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, hanya Amerika saja yang menayatakan perjanjian JCPOA memiliki banyak kekurangan. Sementara negara lain seperti Jerman, Inggris, dan Prancis hingga kini masih berkomitmen kepada JCPOA.